Thursday, 28 July 2016

782 Kerajaan-Kerajaan di Nusantara

Format pdf

DR

  1. Amarasi: kerajaan di Timor Barat.
  2. Ambawang: kerajaan bawahan dari kerajaan Kubu di Kalimantan Barat. Ambawang berusaha menjadi negara merdeka dari Kubu pada tahun sekitar 1800, tetapi tak diperbolehkan oleh Hindia Belanda yg mengumumkannya pada tahun 1830.
  3. Ambeno, Ambenu, Ambeno Mosu Talip: kerajaan di Timor Barat.
  4. Ambeno Kolabe: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu], didirikan oleh orang-orang yg melarikan diri dari Oecussi Ambeno
  5. Amfoan, Amfoang, Amfoan Naikliu, Amfoan Timau: kerajaan di Timor Barat, awalnya disebut hanya Amfoan, tetapi kemudian pecah menjadi 2 cabang; Amfoan Naikliu & Amfoan Timau. Raja dari Amfoan Naikliu memerintah hanya pada kota Naikliu & beberapa desa.
  6. Ampibabo: kerajaan yg berada di tengah Sulawesi
  7. Anakalang: kerajaan yg berada di barat dari pulau Sumba
  8. Andeue & Lala: kerajaan yg merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, berada di wilayah Sumatra.
  9. Arai: kerajaan yg merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, berada di wilayah Sumatra. Merupakan bagian dari Federasi Hulubalang XII.
  10. Areë
  11. Aru atau Haru: kerajaan suku Karo di muara sungai Wampu, Sumatera Utara.
  12. Aceh: berada di wilayah utara dari pulau Sumatra, kesultanan Achin atau Atjeh didirikan pada akhir abad ke-15.
  13. Adonara: kerajaan yg berada di pulau pegunungan berapi yg bernama pulau Adonara di Kepulauan Sunda Kecil.
  14. Aga Nonsin
  15. Agang Nionjo
  16. Agrabinta: berada di Daerah Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur Sekarang wilayah Selatan Jawa Barat pulau Jawa, Kerajaan didirikan pada abad ke-2 Masehi.
  17. Aitoon: kerajaan di pulau Timor Barat.
  18. Ajer Lebu: kerajaan yg lebih kurang merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, berada di wilayah Sumatra.
  19. Alita: kerajaan yg berada di wilayah Bugis, Sulawesi Selatan.
  20. Allah: kerajaan yg berada di wilayah Bugis, Sulawesi Selatan.
  21. Amaabi Oefeto: kerajaan di pulau Timor Barat yg terbentuk pada tahun 1917 menjadi kerajaan Kupang yg lebih besar.
  22. Amabi:kerajaan di pulau Timor Barat yg terbentuk pada tahun 1917 menjadi kerajaan Kupang yg lebih besar.
  23. Amahei: kerajaan setengah merdeka di barat daya dari Seram di Maluku. Pemimpinnya digelari Raja pada tahun 1960-an.
  24. Amakono
  25. Amanatun: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu]. Kedaulatan kerajaan diganti pada tahun 1962. Istana Raja dipindahkan dari Nunkolo ke SoE pada tahun 1952.
  26. Amanuban: Kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu]. Istana Raja disebut Sonaf Naik [Istana Besar].
  27. Arun: kerajaan bawahan dari kesultanan Aceh, di daerah Meureudu, Sumatra. Merupakan bagian dari Federasi Hulubalang XII.
  28. Asahan: berada di Sumatra bagian timur, didirikan menjadi sebuah kerajaan pada akhir abad ke-17 oleh anak dari Sultan Aceh.
  29. Ati Ati: Kerajaan yg berada di bagian timur pulau Irian.
  30. Atingola: kerajaan di Sulawesi Utara. didirikan tahun 1667 & ditundukkan pada tahun 1889.
  31. Baa: satu dari 19 kerajaan yg berada di kepulauan Rote, Barat Daya Pulau Timor, dibentuk tahun 1691.
  32. Bacan: kerajaan seluas 1. 600 km² di Kepulauan Maluku yg didirikan pada tahun 1322 oleh orang-orang dari Djailolo [sekarang Jailolo] & diperintah oleh pemimpin Islam sejak abad ke-16, yg kemudian bergelar Sultan.
  33. Bada: kerajaan di Sulawesi Tengah
  34. Badung: kerajaan yg dibentuk karena kejatuhan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, penguasa Bali & Lombok membagi kerajaannya untuk ke-9 anak-anaknya. Wilayahnya saat ini menjadi Kabupaten Badung.
  35. Bagoh
  36. Bait: kerajaan kecil di Timor Barat
  37. Baju: kerajaan yg merupaken bagian dari Kesultanan Aceh di daerah Sumatra.
  38. Balangnipa: kerajaan di daerah Mandar, Sulawesi Selatan, dibentuk tahun 1667.
  39. Balatu: kerajaan di Sulawesi Selatan, dibentuk tahun 1667.
  40. Balepe: kerajaan di daerah Toraja, Sulawesi Selatan.
  41. Bali & Lombok
  42. Bambel: kerajaan yg merupaken bagian dari Kesultanan Aceh di daerah Sumatra.
  43. Bambi & Oenoë, Bambi & Unu: kerajaan yg merupaken bagian dari Kesultanan Aceh di Sigli. Merupakan bagian dari Federasi Hulubalang VI.
  44. Banasu: kerajaan di Sulawesi Tengah.
  45. Banawa: kerajaan di Sulawesi Tengah, yg dibentuk pada 1667.
  46. Bancea & Puumbolo: kerajaan di Sulawesi Tengah, bagian dari Poso.
  47. Bandahara
  48. Banga: kerajaan di daerah Toraja, Sulawesi Selatan.
  49. Banggai: kerajaan di Pulau Banggai di tenggara Sulawesi.
  50. Bangkala: kerajaan di daerah Makassar, Sulawesi Selatan, ditundukkan pada tahun 1863.
  51. Bangkalaan: kerajaan di Kalimantan Selatan, disebut juga kerajaan Tanah Bumbu.
  52. Bangkalan: kerajaan seluas 354 km² di Pulau Madura yg menurut legenda didirikan oleh Raja Majapahit terakhir. Penguasa pertama pada tahun 1530 ialah anak dari Pangeran Palakaran, awal abad ke-16.
  53. Bangli: kerajaan yg didirikan sesudah kejatuhan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, Penguasa Bali & Lombok membagi kerajaannya.
  54. Banjar: kerajaan di Kalimantan Selatan yg mungkin didirikan akhir abad ke-14 oleh Empu Djamatka dari Hindustan, memeluk Islam pada 1520.
  55. Bantam
  56. Banten: didirikan awal abad ke-16 saat kejatuhan Majapahit.
  57. Bantjea & Puumbolo
  58. Banua Kuran
  59. Barang Barang: kerajaan di Sulawesi Selatan, didirikan pada 1667.
  60. Barnusa: kerajaan di bagian barat dari Pulau Pantar, sebelah barat Pulau Alor. Kekuasaan terpisah menjadi dua marga yaitu Baso & Blegar.
  61. Bolaang Mongondow: kerajaan di Sulawesi Utara yg bergabung dengan Indonesia tahun 1568 dengan Ternate & menjadi bagian pada tahun 1677. Tonsawang, Pasan, Ratahan, Povosakon, & Somoit [Bantik] sebagai Panglima tentara kerajaan Bolaang Mongondow pada 1697.
  62. Bolaang Uki: negara kota di Sulawesi Utara.
  63. Bolano: kerajaan di tengah daerah Moutong, Sulawesi Tengah.
  64. Bone: di daerah Bugis, Sulawesi Selatan. didirikan pada 1634, ditundukkan Belanda pada 1905 & dikembalikan pada 1931.
  65. Bonea: kerajaan di Sulawesi Selatan, dibentuk pada 1667.
  66. Bonerate: kerajaan di Pulau Bonerate, Sulawesi Selatan, dibentuk pada 1667.
  67. Bontobiraeng: Kerajaan di Sulawesi Selatan, yg didirikan dibawah pemerintahan Karaeng Bontobiraeng,yang namanya diganti menjadi nama sebuah Desa yaitu Desa Ara Kec. Bontobahari, yg berada didaerah Sulawesi Selatan Kab. Bulukumba yg masuk dlm wilayah Kerajaan Bone.
  68. Bontobangun: kerajaan di Sulawesi Selatan, dibentuk pada 1667.
  69. Bontobatu
  70. Buakaju: kerajaan di daerah Toraja, Sulawesi Selatan.
  71. Bubon: kerajaan di Sumatera.
  72. Buging & Bagoh: kerajaan di bawah Kesultanan Aceh.
  73. Buket
  74. Bulalong
  75. Buleleng: kerajaan yg dibangun sebagai akibat dari kejatuhan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, penguasa Bali & Lombok membagi kerajaannya.
  76. Bulo Bulo: kerajaan di Sulawesi Selatan.
  77. Bulungan, Boelongan: kerajaan di Kalimantan Timur, Bagian dari Berau pada abad ke-19.
  78. Bungku: kerajaan di Sulawesi Tengah, merdeka dari Ternate pada 1900.
  79. Buntubatu: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan.
  80. Bunut: kerajaan di Kalimantan Barat.
  81. Bunyut
  82. Buol: negara kota di Sulawesi Tengah, didirikan pada 1660.
  83. Buton: kerajaan yg didirikan sebelum 1550 di Pulau Buton, di tenggara Sulawesi. Sejak 1886, memiliki 3 keturunan sultan yaitu: Kaum Tanailandutak, Kaum Tapitapitak & Kaum Kumbewahatak.
  84. Campa: kerajaan di Vietnam bagian selatan.
  85. Cantung: kerajaan di Kalimantan Selatan.
  86. Cenrana: kerajaan di daerah Mandar, Sulawesi Barat.
  87. Ceranti
  88. Cirebon: kerajaan yg didirikan pada tahun 1478
  89. Cumbok
  90. Cunda
  91. Dafalu: kerajaan di Timor Barat.
  92. Daha: kerajaan Hindu yg pernah berdiri di Kalimantan Selatan.
  93. Dehla: satu dari 19 kerajaan di kepulauan Rote, Barat daya Pulau Timor. Dehla melepaskan diri dari Oenale & didirikan pada tahun 1800-an.
  94. Deli: kerajaan seluas 1,820 km² di timur Sumatera & didirikan pada tahun 1630. Kerajaan antara tahun 1630 sampai 1814, berubah menjadi kesultanan tahun 1814 ketika memperoleh kemerdekaan dari Kerajaan Siak.
  95. Demak: kerajaan Islam pertama di Jawa, didirikan di Demak pada tahun 1478 oleh Raden Patah.
  96. Denai: kerajaan kota seluas 46 km² di timur Sumatra.
  97. Dengka: kerajaan terbesar dari 19 kerajaan yg berada di Pulau Rote.
  98. Denpasar
  99. Dharmasraya: kerajaan yg terletak di selatan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, & di utara Jambi. Memiliki persahabatan erat dengan Majapahit dengan perkawinan kedua putrinya, Dara Jingga & Dara Petak dengan Raja & bangsawan Majapahit.
  100. Dimu
  101. Dirma: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu]. Kadang merupaken bagian dari Federai Belu.
  102. Diu: satu dari 19 kerajaan di Pulau Rote, kadang berada di bawah kekuasaan Korbafo, didirikan pada 1691.
  103. Djailolo
  104. Djambi
  105. Djongkong
  106. Dolago: kerajaan di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah.
  107. Dolo: kerajaan di Sulawesi Tengah. Dolo pernah bergabung dengan Rindau & Kaleke dari tahun 1650 sampai 1890, dengan Birumaru dari 1908 menjadi Dolo Birumaru sampai Birumaru memisahkan diri.
  108. Dolok Silau: kerajaan di Sumatera Timur.
  109. Dompu: kerajaan di Pulau Sumbawa
  110. Donggala
  111. Federasi Duri
  112. Edi Besar [keakuratan dipertanyakan]
  113. Edi Tjoet [keakuratan dipertanyakan]
  114. Mukims Sama Indra VIII & Lhok Kaju [keakuratan dipertanyakan]
  115. Ende: kerajaan kepulauan di kepuluan Flores
  116. Enjung: kurang lebih ialah kerajaan bawahan dari kesultanan Aceh, di daerah Sumatera. Kerajaan ini ialah bagian dari federasi Hulubalangs XII dari Pedir.
  117. Enrekang: kerajaan di wilayah Bugi di Celebes Selatan.
  118. Faan: kerajaan di pulau Kei Kecil, kepulauan Kei di Maluku. [keakuratan dipertanyakan]
  119. Fatagar: kerajaan yg berada di timur Papua.
  120. Fatu Leu: kerajaan di Timor Barat, dibentuk tahun 1912
  121. Fialarang: kerajaan merdeka atau setengah merdeka di Timor Barat [Timor Loro Manu]. Kadang-kadang dianggap menjadi bagian dari federasi Belu.
  122. Foenay: kerajaan di Timor Barat yg terbentuk tahun 1917
  123. Gajo Lues
  124. Galesong: kerajaan di wilayah Makassar di Sulawesi Selatan.
  125. Gaura: kerajaan di pulau Sumba.
  126. Gebang: kerajaan bawahan dari Kesultanan Cirebon, di Jawa.
  127. Gedong, Geudong: kerajaan yg dibentuk abad ke-16, bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  128. Gelgel: kerajaan di pulau Bali yg terbentuk sesudah runtuhnya Majapahit. Kerajaan ini menganggap dirinya sebagai penerus sejati Majapahit.
  129. Geumpang: kerajaan bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  130. Gianyar: kerajaan yg dibentuk sesudah keruntuhan kerajaan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, pemimpin Bali & Lombok membagi kerajaan besarnya menjadi beberapa kerajaan di antara 9 miliknya.
  131. Gighen: kerajaan bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sigli Sumatra. Kerajaan ini ialah bagian dari Federasi Hulubalang VI dari Gighen.
  132. Gigiëng
  133. Glumpangduwa
  134. Glumpang Pajong: kerajaan bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sigli Sumatra.
  135. Goa atau Gowa: kerajaan yg berada di wilayah Makassar di barat daya Sulawesi, sebelum tahun 1300.
  136. Gorontalo: Kerajaan di Sulawesi Utara, didirikan tahun 1667.
  137. Gresik
  138. Gunung Sahilan: kerajaan yg mempunyai luas 359. 12 km² di Sumatra timur.
  139. Gunung Mutis: kerajaan yg ada di Timor Barat [Timor Loro Manu], bawahan kerajaan Mollo.
  140. Gunungtabur: kerajaan di Kalimantan Timur, dibentuk dari kerajaan Berau yg dibagi menjadi 2 kerajaan.
  141. Harneno: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu]. Keturunan dari kerajaan Beboki
  142. Haruku: kerajaan kepulauan di Ambon timur, Maluku Tengah
  143. Heba
  144. Helong
  145. Henda Heti
  146. Herlang: kerajaan di Kabupaten Bulukumba, Raja yg terkenal Karaeng Kilong dg Mangalle [Karaeng Lange-lange]
  147. Holontalo
  148. Hitu: kerajaan yg terletak di Pulau Ambon, Maluku, masa kejayaannya berkisar antara tahun 1470 sampai dengan 1682 dengan rajanya yg bergelar Upu Latu Sitania.
  149. Iboih: kerajaan yg kurang lebih bawahan dari kesultanan Aceh, di pulau Weh, daerah Sigli, Sumatra.
  150. Idi Besar: kerajaan yg kurang lebih bawahan dari kesultanan Aceh, di pulau Weh, Sumatra.
  151. Idi Cut
  152. Idi Ketjil
  153. Idi Rajeu, Idi Rajut
  154. Idi Tjut: kerajaan yg kurang lebih bawahan dari kesultanan Aceh, di pulau Weh, Sumatra.
  155. Iha: kerajaan di Pulau Saparua, Maluku.
  156. Ilot: kerajaan yg kurang lebih bawahan dari kesultanan Aceh, di pulau Weh, Sumatra.
  157. Indamar: kerajaan kecil di Sumatra barat.
  158. Inderapura [Sri]
  159. Indragiri: kerajaan di Sumatera Timur, didirikan 1639, merdeka dari Johor tahun 1745
  160. Inderapura: kerajaan dengan luas 62 km² di Sumatera Timur, dibentuk oleh kerajaan-kerajaan seperti Tanjung, Tanjung Kassau, Si Pare Pare & Pagurawan, di bawah jabatan raja Tanjung.
  161. Insana: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu]
  162. Jailolo: kesultanan di Pulau Halmahera di Maluku Utara. Kerajaan utama sebelumnya ialah Jailolo pada 1322, tetapi pada 1380, Ternate memegang kekuasaan atas pulau tersebut.
  163. Jambi: kerajaan seluas 53,206 km² di selatan Sumatera, didirikan pada 1690 & dikuasai Belanda pada 1901.
  164. Janggala: salah satu dari dua kerajaan pecahan Kahuripan tahun 1049 [satu lainnya ialah Kadiri], yg dipecah oleh Airlangga untuk dua puteranya.
  165. Jangka Buda
  166. Jarewea
  167. Jenilu: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu].
  168. Jodjakarta
  169. Jolok Ketjil: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  170. Jongkong: kerajaan di Kalimantan Barat
  171. Julo Cut, Julo Tjut: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  172. Julo Rajeu: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  173. Juluk Tjut
  174. Kota V di Mudik [keakuratan dipertanyakan]
  175. Kota V di Tengah [keakuratan dipertanyakan]
  176. Kuta V [keakuratan dipertanyakan]
  177. Kota IV di Ilir [keakuratan dipertanyakan]
  178. Kota IV di Mudik [keakuratan dipertanyakan]
  179. Kota IV Rokan Kiri [keakuratan dipertanyakan]
  180. Kadiri, Kediri: kerajaan yg bercorak Hindu di Jawa Timur, berdiri sekitar tahun 1045-1221. Disebut juga dengan nama Panjalu atau Dhaha.
  181. Kahuripan: kerajaan di Jawa Timur yg didirikan oleh Airlangga pada tahun 1019. Kerajaan ini dibangun dari sisa-sisa istana Kerajaan Medang yg telah dihancurkan oleh Sriwijaya pada tahun 1019.
  182. Kaidipang Besar: kerajaan kota di Sulawesi Utara, dibentuk tahun 1912 sebagai hasil dari penggabungan kerajaan Kaidipang & Bolaäng Itang.
  183. Kajang:terletak di kabupaten Bulukumba, terdapat suku Kajang dengan pemangku adatnya bergelar Ammatowa, Raja terkenal Karaeng Dea dg Lita.
  184. Kalao: kerajaan dari kepulauan Kalao, terletak di Sulawesi Selatan, dibentuk tahun 1667.
  185. Kalaota: kerajaan di pulau Kalaota, di Sulawesi Selatan, dibentuk tahun 1667.
  186. Kale
  187. Kaleke
  188. Kalibawang: Kerajaan merdeka yg dibentuk tahun 1831 oleh Sultan Yogyakarta untuk cucu dari Sultan Abdul Rahman Amangku Buwono II [keakuratan dipertanyakan].
  189. Kalingga: kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah, yg pusatnya berada di daerah Kabupaten Jepara sekarang.
  190. Kalungkung
  191. Kambera: kerajaan di pulau Sumba.
  192. Kampong Raja: kerajaan di Sumatera, didirikan tahun 1630 oleh anak dari Raja Bila.
  193. Kanatang: kerajaan di pulau Sumba.
  194. Kandhar
  195. KangaE: kerajaan di pulau Flores.
  196. Kanjuruhan: kerajaan bercorak Hindu di Jawa Timur, yg pusatnya berada di dekat Kota Malang sekarang
  197. Kapunduk: kerajaan yg berada di timur dari pulau Sumba.
  198. Karang: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di daerah Tamiang, Sumatra.
  199. Karangasem: kerajaan yg dibentuk sesudah keruntuhan kerajaan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, penguasa Bali & Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa kerajaan di antara 9 miliknya.
  200. Kasa: kerajaan di wilayah Bugis, Sulawesi Selatan.
  201. Kasiman
  202. Kasimbar: kerajaan di Sulawesi Tengah.
  203. Kassa
  204. Kassiman
  205. Kawai XVI: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  206. Kawali
  207. Kayaudi: kerajaan di Sulawesi Selatan, dibentuk tahun 1667
  208. Kejuruan Muda: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di daerah Tamiang, Sumatra.
  209. Kajuara: kerajaan di Sulawesi Selatan merupaken bagian dari Kerajaan Bone.
  210. Keka: satu dari 19 kerajaan di kelompok Pulau Rote, barat daya dari Timor. Keka melepaskan diri dari Termanu tahun 1772.
  211. Kendahe: kerajaan di Sulawesi Utara, dibentuk tahun 1521 di pulau Sangir & menjadi kabupaten dari Kendahe Tahuna dari tahun 1896 sampai 1950.
  212. Keo
  213. Kepanuhan: kerajaan di Sumatera Timur.
  214. Kerambitan
  215. Kesiman, atau Kessiman
  216. Keumala: kerajaan yg merupaken bawahan dari kesultanan Aceh. kerajaan ini merupaken bagian dari federasi Hulubalangs VI.
  217. Keumangan: kerajaan yg merupaken bawahan dari kesultanan Aceh. kerajaan ini merupaken bagian dari federasi Hulubalangs VI.
  218. Keureutu: kerajaan yg merupaken bawahan dari kesultanan Aceh.
  219. Kewar: kerajaan setengah merdeka di Timor Barat [Timor Loro Manu]. Sejarah Kewar nampaknya berhubungan dengan Lamaknen.
  220. Kilang: dinasti turunan dari raja-raja Majapahit di Jawa. 3 bersaudara masing-masing membentuk kerajaan Soya, di puncak gunung Sirimau, kerajaan Nusaniwe, & kerajaan Kilang.
  221. Kisar: kerajaan pulau di utara dari Timor Timur, nama lokalnya Yotowawa & kadang disebut juga Kisser.
  222. Klein Sonbait
  223. Kluang: kerajaan yg merupaken bawahan dari kesultanan Aceh.
  224. Klumpang Duwa: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra
  225. Klumpang Pajong: kerajaan yg merupaken bawahan dari kesultanan Aceh. kerajaan ini merupaken bagian dari Federasi Hulubalangs VI.
  226. Klungkung: kerajaan utama yg lahir sesudah keruntuhan kerajaan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, pemimpin Bali & Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa kerajaan di antara 9 miliknya.
  227. Kobi
  228. Kodi Belagar: kerajaan di pulau Sumba
  229. Kodi Bengado: kerajaan di pulau Sumba
  230. Kodi Besar: kerajaan di pulau Sumba
  231. Kolaka: kerajaan di Sulawesi Selatan. Kerajaan ini ialah bawahan dari Luwu, yg juga memelihara hubungan yg kuat dengan Laiwui.
  232. Kolana: kerajaan di pulau Alor. Kolana bergabung dengan Pureman & Erana pada tahun 1932.
  233. Konaweha: kerajaan di Sulawesi Tenggara.
  234. Kondeha: kerajaan di Sulawesi Selatan.
  235. Korbafo: satu dari 19 kerajaan di kelompok kepulauan Rote, barat daya dari Timor.
  236. Kota Besar: kerajaan di Sumatera Barat.
  237. Kota Intan
  238. Kota Lama
  239. Kota Pinang: kerajaan yg mempunyai luas 1,859 km² di Sumatera Timur, didirikan tahun 1630 oleh anak dari Raja Bila.
  240. Koying: kerajaan tertua di pulau Sumatera abad ke-3 sampai ke-5, berpusat di Jerangkang Tinggi, pinggir Danau Kerinci di Jambi
  241. Kotawaringin: kerajaan yg didirikan pada tahun 1679 di Kalimantan Tengah.
  242. Kruengpase: kerajaan yg merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  243. Krueng Sabe, atau Krung Sabil: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  244. Krueng Seumideuen: kerajaan bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sigli, Sumatera. kerajaan ini merupaken bagian dari Federasi Hulubalangs VI.
  245. Kuala Bateo: kerajaan bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatera.
  246. Kualuh & Leidong: kerajaan yg didirikan pada tahun 1868 untuk Tuanku Namatu’llah, cucu dari Raja Musa Shah, Sultan Asahan
  247. Kuantan: kerajaan di Riau, Sumatra, merupaken tempat asal muasal raja-raja Pagaruyung. Setiap terjadi pergolakan di Pagaruyung maka Kuantan merupaken tempat perlindungan yg paling aman bagi raja-raja Pagaruyung untuk menyelamatkan diri sambil mengatur siasat. Salah seorang rajanya ialah tTuanku Pandak Yang Dipertuani Kuaantan memerintah pada abad ke-16. p Dia mempunyai seorang anak perempuan bernama Puti Cahaya Korong yg menikah dengan Yang Dipertuan Bukit Tarok.
  248. Kubu: kerajaan yg dibentuk tahun 1772 di Kalimantan Barat & memiliki kaitan erat dengan Kesultanan Pontianak.
  249. Kuet: kerajaan bawahan dari kesultanan Aceh.
  250. Kui: kerajaan di pulau Alor.
  251. Kulawi: kerajaan kota di Sulawesi Tengah, dibentuk tahun 1915
  252. Kuntodaressalam: kerajaan dengan luas 2. 450 km² di Sumatera Timur, dibentuk dari kerajaan Kota Intan & Kota Lama.
  253. Kupang: suatu federasi yg dibentuk tahun 1917 yg disusun oleh kerajaan Amabi, Amaabi OEfeto, Foenay, Kupang Helong, Sonbai Kecil & TaEbenu dengan seorang raja terpilih.
  254. Kupang Helong: kerajaan di Timor Barat yg dibentuk tahun 1917 menjadi kerajaan Kupang yg lebih besar dengan Amaabi OEfetto, Amabi, Foenay, Sonbai Kecil & TaEbenu.
  255. Kuripan: kerajaan kuno yg beribukota di kecamatan Danau Panggang, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.
  256. Kusa: kerajaan di Timor Barat.
  257. Kusan: kerajaan di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
  258. Kutabuluh: kerajaan di Sumatera Timur.
  259. Kutai Kartanegara ing Martadipura: kesultanan di Kalimantan Timur yg awalnya berpusat di Kutai Lama, kemudian menguasai Kutai Martadipura.
  260. Kutai Martadipura: kerajaan hindu di Kalimantan Timur, dengan rajanya yg terkenal Mulawarman, pusat kerajaan terletak di Muara Kaman.
  261. Kuwala Batu
  262. Kuwalu & Ledong: kerajaan di Sumatera Timur
  263. Luwu: kerajaan yg didirikan sebelum tahun 1600 di wilayah Bugis, Sulawesi Selatan merupaken asal mula dari semua kerajaan yg ada di tanah sulawesi selatan serta merupaken kerajaan pertama & tertua yg menguasai sulawesi selatan bahkan kekuasaannya sampai daerah sulawesi tengah,gorontalo bahkan mernyebar sampai ke tanah buton.
  264. Labakkang: kerajaan & kota di wilayah Makassar di Sulawesi Selatan. Kerajaan ini dibentuk abad ke-16 & ditindas pada tahun 1892 sewaktu menjadi bagian dari Pangkajene.
  265. Labala: kerajaan di selatan pulau Lomblem atau Lembata.
  266. Labuhanhaji: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra. Tanah jajahannya ialah Kota Tring, Pelokkan, Kamumu [atau Kenumu], & Pelumat.
  267. Lage: kerajaan di Sulawesi Tengah, bawahan dari Posso.
  268. Lageuen: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  269. Laikang: kerajaan di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan.
  270. Laisolat: kerajaan di Timor Barat.
  271. Laiwui: kerajaan tertua & terbesar di Sulawesi Tenggara.
  272. Lakatang: kerajaan & kota di wilayah Makassar di Sulawesi Selatan.
  273. Lakekun: kerajaan di Timor Barat
  274. Lakoka: kerajaan di pulau Sumba
  275. Lakoon
  276. Lala
  277. Lamahala: kerajaan di pulau Adonara. Lamahala digabung ke Larantuka pada tahun 1932.
  278. Lamakera: kerajaan di pulau Solor, dibentuk sesudah pemisahan kerajaan Solor menjadi dua, Lohayong & Lamakera.
  279. Lamaknen
  280. Lamaksenulu: kerajaan merdeka atau setengah merdeka di Timor Barat [Timor Loro Manu]. Kadang-kadang menjadi bagian dari ferasi Belu.
  281. Lambeusu: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra
  282. Lambu
  283. Lamuri, di Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
  284. Lamuru: kerajaan bawahan dari Bone, wilayah Bugis, Sulawesi Selatan. Didirikan tahun 1609.
  285. Landak: kerajaan di Kalimantan Barat yg merdeka tahun 1478 sesudah keruntuhan kerajaan Majapahit.
  286. Landu: kerajaan yg paling tua dari 19 kerajaan kelompok pulau Rote, terletak di barat-day Timor.
  287. Langkat: kerajaan dengan luas 3. 336 km² di Sumatera Timur. Didiriikan tahun 1721.
  288. Langsa, Langsar: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  289. Lapai: kerajaan di Sulawesi Selatan.
  290. Larantuka: kerajaan dengan luas 3. 330 km² di kepulauan Flores, ditemukan tahun 1400.
  291. Lati
  292. Lauli: kerajaan di pulau Sumba.
  293. Laura: kerajaan di pulau Sumba.
  294. Lawajong
  295. Laweueng
  296. Lawonda: kerajaan di pulau Sumba.
  297. Ledong, Leidong
  298. Lelain: satu dari 19 kerajaan di kelompok pulau Rote, barat-day Timor. Sebelum Lelain menjadi kerajaan terpisah sendiri tahun 1690, Lelain melepaskan diri dari Bokai.
  299. Lelenuk: satu dari 19 kerajaan di kelompok pulau Rote, barat-day Timor. Kerajaan melepaskan diri dari Termanu & dibentuk tahun 1772
  300. Lengkese: kerajaan kota di wilayah Makassar di Sulawesi Selatan.
  301. Lepan: kerajaan di Sumatera Timur dengan luas 31 km²
  302. Leukon, Leukuen: kerajaan di pulau Simeulue, di wilayah Sumatra, tunduk kepada Belanda pada tahun 1880.
  303. Lewa: kerajaan di pulau Sumba.
  304. Lhokbubon: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  305. Lhok Kaju
  306. Lhokkruet: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  307. Lhokpawoh Utara: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  308. Lhokpawoh Selatan: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  309. Lhok Rigaih
  310. Lhokseumawe: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  311. LiaE: kerajaan yg berada di wilayah pulau Sawu.
  312. Lidak: kerajaan di bagian timur dari Timor Barat.
  313. Lilinta: kerajaan di barat dari Papua.
  314. Lima Laras: kerajaan dengan luas 202 km² di Sumatera Timur. Lima Laras membentuk federasi Batu Bahara Urung.
  315. Lima Puloh: kerajaan dengan luas 148 km²di Sumatera Timur. Lima Puloh membentuk federasi Batu Bahara Urung.
  316. Limboto: kerajaan kota di Sulawesi Utara, ditemukan tahun 1667 & ditekan tahun 1895.
  317. Lindai: kerajaan di Sumatera Timur.
  318. Lingga-Riau: kerajaan Riau di Sumatera Timur yg didirikan tahun 1720 sebagai jajahan dari kesultanan Johor. tahun 1824, kesultanan Lingga dibentuk.
  319. Lingga: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh.
  320. Lio: kerajaan di pulau Flores.
  321. Lise: kerajaan di pulau Flores.
  322. Logas
  323. Lohayong: kerajaan di pulau Solor, dibentuk dari pemisahan kerajaan Solor menjadi 2 kerajaan.
  324. Lok Semawe
  325. Loleh: satu dari 19 kerajaan di kelompok pulau Rote, barat-daya Timor. Dikuasai oleh Termanu tahun 1730.
  326. Lombok: kerajaan pulau di Bali yg menjadi merdeka sesudah keruntuhan kerajaan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, pemimpin Bali & Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa.
  327. Lore
  328. Lubuk Ambacang: kerajaan di Sumatera Timur, dibentuk dari pemisahan kerajaan Kuantan menjadi 5 kerajaan.
  329. Lubuk Bendaharo: Kerajaan di Daerah Aliran Sungai Rokan bagian hulu Riau, yg merupaken daerah asal suku sakai rokan.
  330. Lubuk Jambi: kerajaan di Sumatera Timur, dibentuk dari pemisahan kerajaan Kuantan menjadi 5 kerajaan.
  331. Lubuk Ramo: kerajaan di Sumatera Timur, dibentuk dari pemisahan kerajaan Kuantan menjadi 5 kerajaan.
  332. Madura: kerajaan di daerah Madura, Jawa Timur, dengan tokoh terkenalnya Joko Tole da Trunojoyo
  333. Maiwa: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan, didirikan pada 1685.
  334. Majapahit: kerajaan terbesar pada masanya yg menguasai nusantara, berpusat di Jawa Timur.
  335. Majene: kerajaan di daerah Mandar, Sulawesi Barat.
  336. Makale: satu dari 3 kepangeranan utama di luar 14 di daerah Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
  337. Makassar
  338. Makier: kerajaan merdeka atau semi-merdeka di Timor Barat.
  339. Malaka
  340. Malimbong: kerajaan di derah Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
  341. Malua
  342. Malusetasi: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan.
  343. Maluwa: kerajaan kota di derah Bugis, Sulawesi Selatan. Pernah menjadi anggota Federasi Duri.
  344. Mambulu: kerajaan di Sulawesi Selatan.
  345. Mampawa
  346. Mamuju: kerajaan di daerah Mandar, Sulawesi Barat.
  347. Manbait
  348. Mananga: kesultanan di Pulau Solor, Nusa Tenggara Timur.
  349. Mandalle: kerajaan kota di daerah Makassar, Sulawesi Selatan.
  350. Mandeo: kerajaan merdeka atau semi-merdeka di Timor Barat.
  351. Manganitu: kerajaan di Sulawesi Utara, didirikan pada 1521 & menjadi regenschap [”kabupaten”] dari 1911 sampai 1950 dengan Manganitu sebagai ibukota.
  352. Manggarai: kerajaan di Pulau Flores, berdiri dari 1759. Dari 1762 s. d. 1815 & dari 1851 s. d. 1907, Manggarai merupaken bagian dari Kesultanan Bima.
  353. Manggeng: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  354. Mangkunagaran: kerajaan seluas 2. 579,98 km² yg didirikan pada 17 Maret 1757 di Kasunanan Surakarta.
  355. Manjuto atau Pamuncak Tigo Kaum: kerajaan di daerah ulu, dengan raja bernama Tuanku Magek Bagonjong, pusat kerajaan di Jerangkang Tinggi-Pulau Sangkar, Kerinci Jambi
  356. Manoletten: kerajaan di Timor Barat.
  357. Manubait: kerajaan di Timor Barat.
  358. Mapia: kerajaan di utara Papua, di pulau Mapia.
  359. Mappa: kerajaan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
  360. Marang: kerajaan kota di daerah Makassar, Sulawesi Selatan.
  361. Marioriawa: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan.
  362. Marioriwawo: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan. Jajahan dari Soppeng.
  363. Maros: kerajaan di barat daya Sulawesi, bawahan dari Gowa.
  364. Massu Karera: kerajaan di pulau Sumba.
  365. Matan: kerajaan di Kalimantan Barat.
  366. Matangkuli: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  367. Mataram Kuno:sebuah kerajaan Hindu-Budha di Yogyakarta.
  368. Mataru: kerajaan di pulau Alor, yg kemudian digabungkan oleh Belanda pada 1932 menjadi kerajaan yg lebih besar.
  369. Maukatar: kerajaan merdeka atau semi-merdeka di Timor Barat.
  370. Maumutin: kerajaan di Timor Barat.
  371. Mbuli: kerajaan di pulau Flores.
  372. Medang:
  373. Mehara
  374. Melabuh
  375. Melayu Jambi
  376. Melayu Tua-Jambi
  377. Meliau: kerajaan di Kalimantan Barat.
  378. Melolo: kerajaan di pulau Sumba.
  379. Membawang
  380. Membora: kerajaan di pulau Sumba.
  381. Mempawah: kerajaan di Kalimantan Barat.
  382. Mengkendek: satu dari 3 kepangeranan utama di luar 14 di daerah Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
  383. Mengwi: kerajaan di Bali
  384. Menia: kerajaan di pulau Sawu.
  385. Menjili: kerajaan di pulau Sumba.
  386. Menungul: kerajaan di Kalimantan Selatan.
  387. Merdu
  388. Mesara: kerajaan di pulau Sawu.
  389. Me Tareuen: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  390. Meuke: kerajaan seluas 353 km² yg merupaken bawahan kesultanan Aceh.
  391. Meulaboh
  392. Meureubok
  393. Meureudu: kerajaan bawahan kesultanan Aceh, di daerah Meureudu, Sumatera.
  394. Minanga: merupaken salah satu nama Kerajaan Melayu yg telah muncul pada tahun 645.
  395. Minangkabau: kesultanan terkuat di Sumatera abad ke-12 sampai abad ke-17.
  396. Miomaffo: kerajaan di Timor Barat.
  397. Misool: kerajaan di pulau Misool, bawahan dari Tidore.
  398. Modang
  399. Moko Moko: kerajaan di Sumatera Barat.
  400. Mollo: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu], pembentukan dari negara Netpala, Nunbena & Besiana.
  401. Mori: kerajaan di Sulawesi Barat yg merdeka dari Ternate pada 1900.
  402. Mori: sebuah kerajaan di Sulawesi Tengah.
  403. Moutong: kerajaan di Sulawesi Utara.
  404. Mukih
  405. Muna: Kerajaan di Sulawesi Tenggara
  406. Musa: kerajaan bawahan kesultanan Aceh. Sebelumnya merupaken Federasi Hulubalang XII.
  407. Nage: kerajaan di kepulauan Flores, dibentuk tahun 1919 oleh penggabungan kerajaan Nage & Keo.
  408. Naitemu: kerajaan di Timor Barat.
  409. Nanggulan: kerajaan yg dibentuk oleh Sultan Yogyakarta tahun 1831.
  410. Napu [Sulawesi]: kerajaan di Sulawesi Tengah.
  411. Napu [Sumba]: kerajaan di pulau Sumba.
  412. Ndao: satu dari 19 kerajaan di kelompok kerajaan di pulau Rote, Barat-daya dari Timor.
  413. Ndjohor
  414. Ndjong
  415. Ndona: kerajaan di kepulauan Flores.
  416. Nduri: kerajaan di kepulauan Flores.
  417. Negara Daha: kerajaan di Kalimantan Selatan.
  418. Negara Dipa: kerajaan di Kalimantan Selatan.
  419. Nenometa, Nenomatan: Kerajaan di Timor Barat.
  420. Netpala: Kerajaan di Timor Barat.
  421. Ngada: kerajaan di kepulauan Flores.
  422. Nggela: kerajaan di kepulauan Flores.
  423. Nieuw Brussel
  424. Koto IX: Kerajaan di Timor Barat.
  425. Mukims Keumangan IX
  426. Nisam: kerajaan yg kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  427. Nita: kerajaan di kepulauan Flores.
  428. Njong
  429. Noimuti: Kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu]
  430. Nokas
  431. Nunbena: Kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu]
  432. Nunusaku: kerajaan pertama di Maluku, Seram Selatan.
  433. Nusaniwe: dinasti turunan dari raja-raja Majapahit dari Jawa.
  434. OEnale: satu dari 19 kerajaan di Kepulauan Rote, barat daya Timor.
  435. Oenoe
  436. OEpao: satu dari 19 kerajaan di Kepulauan Rote, barat daya Timor. Didirikan tahun 1691.
  437. OndaE & Pebato: kerajaan di Sulawesi Tengah. Bawahan dari kerajaan Posso.
  438. Ossipaka, atau Ossipoko
  439. Padang: sebuah kerajaan kota di Sumatera Barat, rajanya ialah Tuanku Rajo Bujang yg memerintah pada tahun 1778, ia berasal dari Suku [sub-klan] Jambak, Padang.
  440. Padang Lawas: kerajaan di Sumatera Barat.
  441. Padang Tarab: kerajaan di Sumatera Barat.
  442. Paha: kerajaan yg berlokasi di sekitar Pahu, Kalimantan Timur.
  443. Pagaruyung: kerajaan yg lebih besar di Sumatera Barat.
  444. Pagatan: kerajaan kecil yg berdiri pada tahun 1775 sampai 1908 & didirikan oleh imigran suku Bugis atas seijin Raja Banjar ke-8, Panembahan Batu yg menjadi koloni suku Bugis di Kalimantan Selatan.
  445. Pagurauan: kerajaan seluas 78 km² di Sumatera Timur.
  446. Pakualaman: kerajaan seluas 417. 62 km² yg didirikan pada 22 Juni 1812 atau 17 Maret 1813 di Yogyakarta, Jawa Tengah.
  447. Pajajaran: kerajaan di Jawa Barat.
  448. Pajang:
  449. Palalawan
  450. Palande: kerajaan di Sulawesi Tengah, bagian dari Posso.
  451. Palembang: kerajaan di tenggara Sumatera, didirikan oleh Aryo Damar, anak dari raja terakhir Majapahit. atau oleh Kiai Geding Surah.
  452. Palesang: kerajaan di dearah Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
  453. Palu: kerajaan kota di Sulawesi Tengah, didirikan pada 1650.
  454. Pamecutan
  455. Pameue: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  456. Panai: kerajaan seluas 561 km² di Sumatera Timur.
  457. Pandai: kerajaan di bagian barat laut pulau Pantar.
  458. Panei: kerajaan di Sumatera Timur, didirikan pada tahun 1700-an.
  459. Pangkajene: kerajaan kota di Makassar, Sulawesi Selatan.
  460. Panjalu: Kerajaan dibawah Kemaharajaan Sunda, sekarang menjadi Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.
  461. Pante Raja: kerajaan bawahan kesultanan Aceh, di daerah Meureudu, Sumatera. Sebelumnya merupaken bagian dari Federasi Hulubalang XII.
  462. Pantun: kerajaan di pedalaman Sungai Kedang Kepala, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
  463. Papekat: kerajaan merdeka di pulau Sumbawa sejak 1676, Papekat hancur oleh letusan Gunung Tambora tahun 1815.
  464. Pappa: kerajaan kota di Makassar, Sulawesi Selatan.
  465. Pariangang: kerajaan di Sulawesi Selatan, dibentuk pada 1667.
  466. Parigi: kerajaan di Sulawesi Selatan.
  467. Partangang
  468. Pasaman Kehasilan Kalam: kerajaan di Pasaman, Sumatera Barat, pusat kerajaan terletak di Parit Batu.
  469. Pasangan: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  470. Pasir: kerajaan di Kalimantan Timur, negara sudah terbentuk sejak lama sampai pemerintahan jatuh pada satu Panembahan yg kemudian mengambil gelar Sultan.
  471. Pasisir
  472. Pasir Mayang: kerajaan di Paser, Kalimantan Timur.
  473. Passi: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu].
  474. Pate, Patih: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  475. Patipi: kerajaan di timur Papua.
  476. Pebato
  477. Pedada
  478. Pedawa Rajut, Pedawa Besar: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  479. Pedir
  480. Pelalawan atau Palalawan: kerajaan seluas 12. 168 km² di Sumatera Timur, didirikan pada 1811, awalnya bergantung pada kesultanan Johor kemudian kesultanan Siak.
  481. Peliatan: kerajaan bagian dari Bali.
  482. Pembuang: kerajaan di daerah Mandar, Sulawesi Barat.
  483. Perbaungan: kerajaan seluas 83 km² di Sumatera Timur.
  484. Percut, Pertjut: kerajaan seluas 103,83 km² di Sumatera Timur.
  485. Perlak: kerajaan yg terletak di Peureulak, Aceh Timur.
  486. Pesisir: kerajaan seluas 14,25 km² di Sumatera Timur.
  487. Petiambang: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  488. Peudawa Rajeu
  489. Peuduek
  490. Peukan Baro-Peukan Shot
  491. Peurala: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  492. Peusangan
  493. Peutu, Peutue: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  494. Pidie: kerajaan bawahan kesultanan Aceh, di daerah Sigli, Sumatera.
  495. Pinangawan
  496. Pinatih
  497. Pineueng & Peukan Baro-Beukan Shot: kerajaan bawahan kesultanan Aceh, di daerah Sigli, Sumatera.
  498. Pontianak: kerajaan yg dibentuk di Kalimantan Barat pada tahun 1771.
  499. Pucu Rantau Indragiri: kerajaan di Sumatera Barat.
  500. Puengga: kerajaan di Sulawesi Selatan, yg dibentuk pada 1667.
  501. Pulau Kaju: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  502. Pulaunas: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  503. Pulau Punjung: kerajaan di Sumatera Barat.
  504. Pulo Kajee: kerajaan bawahan kesultanan Aceh
  505. Pulau Laut: kerajaan di Kotabaru, Kalimantan Selatan.
  506. Purba: kerajaan di Sumatera Timur.
  507. Pureman: kerajaan di pulau Alor yg kemudian oleh Belanda pada tahun 1917 digabung lagi ke Erana & tahun 1932 ke Kolana.
  508. Puumbolo
  509. Raijua: kerajaan di pulau Raijua di daerah kepulauan Sawu.
  510. Raja: kerajaan di Sumatera Timur.
  511. Rambah: kerajaan kota di Sumatera Timur.
  512. Randjoea
  513. Rano: kerajaan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
  514. Konfederasi Rantau Kwantan, Federasi Rantau
  515. Sabamban: kerajaan di Kalimantan Selatan.
  516. Sadurangas
  517. Salakanagara: kerajaan kota yg disebut Argyre oleh Ptolemeus pada tahun 150 M, terletak di daerah Teluk Lada, Pandeglang.
  518. Salang: kerajaan di Pulau Simeulue, daerah Sumatera.
  519. Salaparang
  520. Salawati: kerajaan di Barat Laut Irian Jaya di Pulau Salawati.
  521. Salimbouw/Selimbau
  522. Samadua, Samaduwa: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  523. Sama Indra & Lhok Kaju: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh, di daerah Sigli. kerajaan ini sebelumnya bagian dari Federasi Hulubalang VI.
  524. Samakuro, Samakurok, Samakuru: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  525. Samalanga: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  526. Sambaliung: kerajaan di Kalimantan Timur, dibentuk dari Kesultanan Berau, berpisah tahun 1830 menjadi dua kerajaan.
  527. Sambas: kerajaan di Kalimantan Barat, yg berdiri pada akhir abad ke-16.
  528. Sampanahan: kerajaan di Kalimantan Selatan.
  529. Samprangan: kerajaan di Bali yg ditaklukkan Majapahit.
  530. Samudera Pasai: kerajaan Islam yg terletak di pesisir pantai utara Sumatera, berdiri tahun 1267 & dikuasai oleh Portugis pada tahun 1521.
  531. Sangalla: satu dari tiga kerajaan utama di daerah Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
  532. Sanggar: kerajaan di Pulau Sumbawa. Sanggar kehilangan sebagian besar penduduknya pada saat meletusnya Gunung Tambora pada tahun 1815.
  533. Sanggau: kerajaan di Kalimantan Barat.
  534. Sanrabone, Sanra Boni: kerajaan di daerah Makassar, Sulawesi Selatan.
  535. Sarinembah: kerajaan di Sumatera Timur.
  536. Sasak
  537. Sausu: kerajaan di Sulawesi Tengah.
  538. Sawakung: di Berau
  539. Sawang: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  540. Sawiti: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan.
  541. Sawu
  542. Seba: kerajaan di Pulau Sawu.
  543. ‘Sebakung kerajaan di sekitar sungai Telake, Kalimantan Timur
  544. Segaluh: Kerajaan di Kediri Jawa Timur.
  545. Segeri: kerajaan di daerah Makassar, Sulawesi Selatan, yg dibentuk pada tahun 1776.
  546. Sekadau: kerajaan di Kalimantan Barat.
  547. Sekala Brak: kerajaan di kaki Gunung Pesagi, Lampung. merupaken cikal-bakal suku Lampung saat ini.
  548. Sekar: kerajaan di timur Papua.
  549. Selesse: kerajaan seluas 70. 48 km² di Sumatera Timur.
  550. Selimbau: kerajaan di Pegunungan Kapuas, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, didirikan tahun 800-an oleh Guntur Badju Binduh yg menurut legenda berasal dari surga.
  551. Senaam
  552. Senagan
  553. Senembah: kerajaan seluas 114. 42 km² di Sumatera Timur.
  554. Serang: kerajaan seluas 4,584 km², dengan penduduk kurang lebih 80. 000 jiwa di Pulau Sumbawa yg berdiri tahun 1650. kerajaan didirikan kembali pada tahun 1837 sesudah meletusnya Gunung Tambora tahun 1815.
  555. Serbeujadi Aboq, Serbojadi Aboq: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  556. Serdang: kerajaan di Sumatera Timur, merdeka dari Siak pada 16 Agustus 1862.
  557. Serebo Jadi
  558. Seunagan: kerajaan di daerah Sumatera. Jajahan dari kerajaan Kawai XVI atau Meulaboh.
  559. Seuneuam: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  560. Siah Utama: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  561. Siak Sri Inderapura: kerajaan seluas 16. 224 km² & berpenduduk kurang lebih 25. 000 jiwa di Sumatera Timur, didirikan pada 1716.
  562. Siantar: kerajaan di Sumatera Timur.
  563. Siang: kerajaan di Pangkep Sulawesi Selatan. Bekas pusat wilayah Kerajaan Siang, SengkaE—sekarang ini terletak di Desa Bori Appaka, Kecamatan Bungoro-Kabupaten Pangkep—Di tempat itu awalnya terdapat sungai [Sungai Siang] dengan pelabuhan yg menghubungkannya dengan wilayah pesisir yg jauh di pantai barat semenanjung Sulawesi dimana telah ramai dikunjungi para pedagang lokal, membuka hubungan ekonomi & politik dengan beberapa kerajaan lokal serta menerima kedatangan para pedagang dari Semenanjung Melayu & kapal-kapal Portugis dari sebelah barat kepulauan Nusantara antara Tahun 1542 & 1548. Kedatangan para pelaut Portugis di Pelabuhan Siang pada Abad 15 itu, sebagaimana dicatat oleh Antonio de Paiva & Manuel Pinto, justru pada saat Siang sedang menurun pengaruhnya sebagai Kerajaan terbesar di semenanjung barat Sulawesi Selatan sebelum menaiknya pamor politik Kerajaan Gowa disebelah selatannya. [Makkulau, 2005, 2007].
  564. Siau: kerajaan pulau di Sulawesi Utara, didirikan pada 1521.
  565. Sidenreng: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan.
  566. Sigenti: kerajaan di Sulawesi Tengah.
  567. Sigi, Sigi Birumaru, Sigi Dolo: kerajaan di Sulawesi Tengah, didirikan pada 1650.
  568. Sigulai: kerajaan di Pulau Simeulue, daerah Sumatera.
  569. Si Guntur: kerajaan di Sumatera Barat.
  570. Sikijang: kerajaan kota di Sumatera Timur.
  571. Sikka: kerajaan seluas 4. 377 km² dengan penduduk 120. 000 orang di Pulau Flores.
  572. Silat: kerajaan di Kalimantan Barat.
  573. Silawang: kerajaan di Kalimantan Barat.
  574. Silebar: kerajaan di Sumatera Barat.
  575. Si Lima Kuta: kerajaan di Sumatera Timur.
  576. Simaloer, Simalur: kerajaan di Pulau Simeulue, di daerah Sumatera.
  577. Simbuang: kerajaan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
  578. Simeulue: kerajaan di Pulau Simeulue.
  579. Simpang: kerajaan di Kalimantan Barat, berpisah dengan Sukadana pada pertengahan abad ke-18.
  580. Simpang Olim, Simpangulim: kerajaan yg ditemukan tahun 1836, kurang lebih merupaken bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
  581. Singgere: kerajaan di Sulawesi Selatan.
  582. Singhasari: kerajaan yg dibentuk oleh Ken Arok, di Jawa Timur pada tahun 1222.
  583. Singingi & Loras: kerajaan seluas 135 km² di Sumatera Timur.
  584. Singkawang: kerajaan di Kalimantan Barat.
  585. Sintang: kerajaan di Kalimantan Barat.
  586. Si Pare Pare, Si Pari Pari: kerajaan seluas 51 km² di Sumatera Timur.
  587. Sirimau
  588. Soasiu
  589. Soengai Ijoe
  590. Soetrana
  591. Solor: kerajaan di Pulau Solor, kemudian berpisan menjadi 2 kerajaan yaitu Lamakera & Lohayong atau Lawajong.
  592. Sonbai Kecil: kerajaan di Timor Barat.
  593. Soppeng: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan, didirikan pada 1609.
  594. Soya: Dinasti keturuan dari Raja Majapahit. Tiga bersaudara mendirikan kerajaan Soya, di puncak Gunung Sirimau di Nusaniwe.
  595. Sri Bangun: kerajaan yg berlokasi di sekitar Kota Bangun, Kalimantan Timur.
  596. Sri Indrapura
  597. Sri Muntai: kerajaan yg berlokasi di sekitar Muara Muntai, Kalimantan Timur.
  598. Sriwijaya: kerajaan Buddha yg berpusat di Palembang, berkuasa dari abad ke-7 sampai ke-9.
  599. Stabat: kerajaan seluas 5. 18 km² di Sumatera Timur.
  600. Suhaid: kerajaan di Kalimantan Barat.
  601. Suka: kerajaan di Sumatera Timur.
  602. Sukadana: kerajaan di Kalimantan Barat, didirikan pada akhir abad ke-15 oleh utusan Majapahit.
  603. Sukudua: kerajaan seluas 51 km² di Sumatera Timur, kemudian bergabung dengan Boga untuk membentuk kerajaan Boga Sukudua.
  604. Suli: kerajaan di selatan daerah Hitu, Pulau Ambon, Maluku.
  605. Sulu: kerajaan yg pernah ada di Kalimantan bagian utara, menguasai daerah Sabah & sekitarnya, saat ini sebagian wilayah kerajaan tersebut menjadi Provinsi Sulu, Filipina.
  606. Sumbawa: kerajaan seluas 4. 584 km² dengan penduduk 80,000 orang di Pulau Sumbawa yg didirikan pada 1650. kerajaan dibangun kembali pada tahun 1837 setelal letusan Gunung Tambora tahun 1815.
  607. Rapang: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan.
  608. Rebeh: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh, di daerah Sigli, Sumatera. kerajaan ini merupaken bagian dari Federasi Hulubalang XII.
  609. Rende, Rendi: kerajaan di Pulau Sumba.
  610. Reubeë
  611. Riau: kesultanan di Riau, yg rajanya berasal dari keturunan penguasa Luwu.
  612. Rigaih, Rigas: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  613. Rindau
  614. Ringgouw: satu dari 19 kerajaan di Kepulauan Rote, barat daya Pulau Timor, didirikan pada 1691.
  615. Riung: kerajaan kota di Pulau Flores.
  616. Rokan Kiri: kerajaan di Sumatera Timur.
  617. Tanjongseumanto & Meureubok: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  618. Tanjung [Kalimantan]
  619. Tanjung [Sumatera]: kerajaan di Sumatera Timur.
  620. Tanjung Kassau: kerajaan di Sumatera Timur.
  621. Sungei Tras
  622. Sunggal: kerajaan seluas 3. 98 km² di Sumatera Timur.
  623. Sungu Raja: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  624. Supiori: kerajaan di Pulau Biak, Irian Jaya. Stephen Wanda menyatakan dirinya sendiri sebagai Raja Supiori.
  625. Suppa: kerajaan seluas 225 km² dengan penduduk 5. 500 orang [1917] di Sulawesi Tengah.
  626. Surakarta: kerajaan seluas 3. 635 km² di Jawa Tengah, didirikan pada 1755 sesudah kesultanan Mataram berpisah menjadi dua kerajaan.
  627. Suroaso: kerajaan di Sumatera Barat, dekat dengan Pagaruyung. Raja terakhir Suroaso ialah Sutan Kerayahan Alam yg terlibat dlm Persekutuan dengan Belanda & Kerajaan Inggris pada tahun 1824.
  628. Susoh, Susuh: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  629. Sutan Muda: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh, di daerah Tamiang.
  630. Sutrana: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu], daerah selatan dari Oecussi Ambeno dengan sejarah yg saling berkaitan.
  631. Tabanan: kerajaan yg didirikan sesudah keruntuhan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, penguasa Bali & Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa kerajaan.
  632. Tabukan: kerajaan di Pulau Sangir di Sulawesi Utara, didirikan pada 1521.
  633. Tabundung: kerajaan di Pulau Sumba.
  634. Turing: kerajaan di Pulau Flores.
  635. Ub ohoi faak: Salah satu kerajaan yg terluas wilayahnya di kepulauan Kei Besar dengan pusat pemerintahan di daerah yg dikenal dengan nama endralang [El Raan],Kei besar, Maluku Tenggara mencapai puncak kejayaan di masa pemerintahan Panglima Kesyiang [pemegang kekuasaan/raja dipegang turun temurun melalui kesepakatan bersama oleh salah seorang dari marga Rahawarin].
  636. Ubud: suatu keluarga raja dari Gianyar, di tenggara Bali.
  637. Ulu Tesso: kerajaan di Sumatera Timur. Kemudian menjadi Federasi Rantau.
  638. Umaclaran: kerajaan di [[Timor Barat]
  639. Umbu Ratu Nggay: kerajaan di Pulau Sumba.
  640. Una Una: kerajaan di Pulau Togian di Sulawesi Tengah, didirikan abad ke-17.
  641. Unga: kerajaan bawahan [[Kesultanan Aceh]
  642. Waai: kerajaan di Barat daya Ambon, Maluku.
  643. Waigama: kerajaan di Pulau Misool, barat Papua.
  644. Waigeo: kerajaan di barat Papua.
  645. Waihale
  646. Tado: kerajaan di Pulau Flores.
  647. Taebenu: kerajan di Timor Barat [Timor Loro Manu].
  648. Tafnai: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu].
  649. Tagulandang: kerajaan yg didirikan pada 1521 di Pulau Sangir di Sulawesi Utara.
  650. Tahuna: kerajaan di Pulau Sangir, Sulawesi Utara, yg didirikan pada 1521 & menjadi kabupaten dari Kendahe Tahuna.
  651. Takaip Ebbenoni: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu]. Bergabung dengan kerajaan Fatu Leu.
  652. Takaip Thaiboko: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu]. Bergabung dengan kerajaan Fatu Leu.
  653. TalaE: satu dari 19 kerajaan di Kepulauan Roate, barat daya Timor.
  654. Talaud: kerajaan yg didirikan pada 1521 di Pulau Talaud, Sulawesi Utara.
  655. Taleong, Taliang: kerajaan di daerah Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
  656. Taliwang
  657. Tallo: kesultanan di Sulawesi Selatan, yg merupaken sekutu terdekat Gowa.
  658. Talo: kerajaan di Sumatera Barat.
  659. Tambora: kesultanan di Pulau Sumbawa yg hancur pada tahun 1815 akibat letusan Gunung Tambora.
  660. Tambusei: kerajaan di Sumatera Timur.
  661. Tampat Tuan
  662. Tanjungpura: kerajaan di Kalimantan Barat.
  663. Termanu: satu dari 19 kerajaan di kepulauan Rote, barat daya Timor.
  664. Ternate: kerajaan seluas 65 km² di Maluku, yg didirikan pada abad ke-13 oleh orang-orang dari Djaïlolo [sekarang Jailolo]. Ternate menjadi kerajaan utama di Maluku pada tahun 1380 melebihi Djailolo.
  665. Terong: kerajaan di selatan Pulau Adonara.
  666. Teunom: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  667. Teupah: kerajaan di Pulau Simeulue, barat Sumatera.
  668. Thie: satu dari 19 kerajaan di kepulauan Rote, barat daya Timor. Dari 1730 sampai 1756, Manek dari Thie pergi bersama Maneks dari OEpao, Loleh, Baa & Lelain ke Jawa untuk mempelajari lebih lanjut agama kristen.
  669. Tidore: kerajaan seluas 78 km² di Maluku Utara yg didirikan oleh orang-orang dari Djaïlolo [sekarang Jailolo] di Pulau Tidore.
  670. Tidung: Kalimantan Timur yg didirikan oleh orang-orang dari Dynasti Tengara [Tarakan].
  671. Tiga Mukims Gighen
  672. Tiga Mukims Klumpang Pajong
  673. Rote: kepulauan di barat daya Pulau Timor, sebuah federasi bentukan Belanda yg terdiri dari 19 kerajaan. Federasi terbentuk dari 1928 sampai 1948.
  674. Rumbati: kerajaan kota di timur Papua.
  675. Sabak: kerajaan kuno di Jambi.
  676. Sumedang Larang: kerajaan Islam yg diperkirakan berdiri sejak abad ke-15 di Jawa Barat.
  677. Sumedang Kamulyan : Kerajaan di Malang Selatan, Kepanjen Kidul Jawa Timur.
  678. Sunda & Galuh: dua kerajaan yg merupaken pecahan dari Kerajaan Tarumanagara.
  679. Sugaluh: kerajaan kecil yg masih berhubungan dengan kerajaan Sunda-Galuh, didirikan pada 1672 oleh keturunan ke-3 Prabu Niskala Wastu Kancana yaitu Yan Amarta Dwija. Kerajaan ini berdiri di daerah gunung Sangkur sampai ke daerah pedalaman Banjar-Pataruman Jawa Barat.
  680. Sungai Kunit: kerajaan di Sumatera Barat.
  681. Sungai Lemau: kerajaan di Bengkulu merupaken lanjutan kerajaan Sungai Serut yg porak poranda akibat perang dengan kerajaan Aceh. Baginda Maharaja Sakti dari Kerajaan Pagarruyung menikah dengan Putri Gading Cempaka anak dari Ratu Agung & diangkat menjadi Raja Sungai Serut..
  682. Sungai Serut: kerajaan pertama di Bengkulu dengan raja Ratu Agung.
  683. Sungairaya
  684. Sungei Iju: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh, di daerah Tamiang, Sumatera.
  685. Tanah Datar: kerajaan seluas 79. 5 km² di Sumatera Timur.
  686. Tanah Jawa: kerajaan di Sumatera Timur.
  687. Tanah Kunu V: kerajaan di Pulau Flores.
  688. Tanahputih: kerajaan kota seluas 633 km² di Sumatera Timur.
  689. Tanah Rea: kerajaan di Pulau Flores.
  690. Tanah Riung: kerajaan di Pulau Sumba.
  691. Tanette: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan.
  692. Tangse: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  693. Timu: kerajaan di daerah Pulau Sawu.
  694. Titeue: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh, sebelumnya merupaken bagian dari Federasi Hulubalang XII.
  695. Tiro: di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Salah satu kerajaan pertama pemeluk Agama Islam di Sulawesi Selatan, tempat makam Dato ri Tiro, Karaeng Tonang & Karaeng Samparaja ialah karaeng yg dikenal dari kerajaan ini.
  696. Tjeranti: kerajaan di Sumatera Timur, dibentuk dari pemisahan Kuantan menjadi 5 negara.
  697. Tjereweh
  698. Tjingal: kerajaan di Kalimantan Selatan.
  699. Tjinta Raja: kerajaan seluas 11. 95 km² di Sumatera Timur.
  700. Tjumbok
  701. Tjunda: kerajaan bawahan kesultanan Aceh.
  702. Tobaku: kerajaan di Sulawesi Tengah.
  703. Tohe: kerajaan di Timor Barat.
  704. Tojo: kerajaan di Pulau Togian, Sulawesi Tengah.
  705. Toli Toli: kerajaan di Sulawesi Utara. Dinasti Toli Toli tersambung juga dengan dinasti Buol.
  706. Tomini: kerajaan di Sulawesi Tengah.
  707. Topejawa: kerajaan kota di daerah Makassar, Sulawesi Selatan.
  708. Toribulu: kerajaan di Sulawesi Tengah.
  709. Trienggadeng: kerajaan bawahan kesultanan Aceh, di daerah Meureudu, Sumatera.
  710. Tripa, Tripah: kerajaan di Sumatera, jajahan dari Kawai XVI.
  711. Trong
  712. Trumon atau Tarumon: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh yg dibentuk pada 1795.
  713. Truseb: kerajaan bawahan kesultanan Aceh, yg sebelumnya merupaken bagian dari Federasi Hulubalang XII.
  714. Tulang Bawang: kerajaan hindu di daerah Tulang Bawang, Lampung.
  715. Tungkob: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
  716. Tunjung: kerajaan yg berada di dataran tinggi Tunjung, Kalimantan Timur.
  717. Turateya
  718. Waijelu: kerajaan di Pulau Sumba.
  719. Waijewa: kerajaan di Pulau Sumba.
  720. Waila
  721. Waiwiku Waihale: negara independen atau semi-independen di Timor Barat [Timor Loro Manu].
  722. Wajo: kerajaan yg didirikan pada 1450 oleh pengungsi dari Luwu di daerah Bugis, Sulawesi Selatan.
  723. Wanokaka: kerajaan di Pulau Sumba.
  724. Watlaar: kerajaan di Maluku.
  725. Wertuar: kerajaan di timur Papua.
  726. Wengker: kerajaan di antara gunung Lawu & gunung Wilis [sekarang Ponorogo].
  727. Watu Galuh” kerajaan di hulu kali brantas semasa Bandar Ujung Galuh [Sekarang Surabaya]
  728. Wojila: kerajaan di daerah Sumatra.
  729. Wolijita: kerajaan di Pulau Flores.
  730. Yogyakarta: tahun 1755, Kesultanan Mataram di Jawa Tengah terpisah menjadi dua kerajaan, yaitu Yogyakarta & Surakarta.
  731. Yotowawa
  732. Barru: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan.
  733. Baruija: kerajaan di Sulawesi Selatan, dibentuk pada 1667.
  734. Barus: kesultanan yg didirikan oleh Dinasti Pardosi. Wilayahnya memanjang dari Mandailing Natal sampai Tarumon di Singkil.
  735. Barusjahe: kerajaan di Sumatera Timur.
  736. Battoise
  737. Batu Baharang Urung [Federasi]
  738. Batu Kankung: kerajaan di Sumatera Barat.
  739. Batulapa: kerajaan di daerah Bugis, Sulawesi Selatan.
  740. Batoe Litjin: kerajaan di Kalimantan Selatan.
  741. Batulolong: kerajaan di Pulau Pantar, sebelah barat Pulau Alor.
  742. Batu Mbulan
  743. Batuputih
  744. Bau: kerajaan di daerah Toraja, Sulawesi Selatan.
  745. Beboki: kerajaan di Timor Barat.
  746. Bedagei: kerajaan seluas 337. 52 km² Sumatera Timur, bagian dari Kesultanan Deli.
  747. Bedahulu atau Bedulu: kerajaan kuno di Gianyar, Bali, sekitar abad ke-8 sampai ke-14.
  748. Belu: federasi kerajaan di Timor Barat.
  749. Bendjoar
  750. Bengalon: kerajaan di daerah Sepaso, Kutai Timur.
  751. Benu: kerajaan di Timor Barat [Timor Loro Manu].
  752. Berau, Berouw: kerajaan di Kalimantan Timur.
  753. Berutas
  754. Besiana: kerajaan di Timor Barat.
  755. Besitan: kerajaan seluas 165 km² Sumatera Timur.
  756. Besoa: kerajaan di Sulawesi Tengah.
  757. Beubasan
  758. Beutong: kerajaan bawahan dari Kesultanan Aceh.
  759. Biboki
  760. Bila: kerajaan di Sumatera Timur.
  761. Bilba: satu dari 19 kerajaan di kepulauan Rote.
  762. Bima: kerajaan yg eksis pada abad ke-17 di Pulau Sumbawa.
  763. Binamo, Binamu: kerajaan di daerah Makassar, Sulawesi Selatan, dibangun pada tahun 1864 sebagai pengganti Turatea & dikuasai oleh Belanda pada 1906.
  764. Bingei: kerajaan seluas 94. 53 km² di Sumatera Timur.
  765. Bintamo: kerajaan di daerah Makassar, Sulawesi Selatan.
  766. Bintauna: kerajaan di Barat laut Sulawesi.
  767. Binuang: kerajaan di daerah Mandar, Sulawesi Selatan.
  768. Birumaru: kerajaan di Sulawesi Tengah, bersatu dengan Dolo dari 1908 menjadi Dolo Birumaru, kemudian terpisah & bergabung dengan Sigi dari 1915 sampai 1929 menjadi Sigi Birumaru.
  769. Blagar: kerajaan di sebelah tenggara Pulau Pantar, arah barat Pulau Alor.
  770. Blambangan: kerajaan yg ada pada akhir era Majapahit di daerah Blambangan, selatan Banyuwangi.
  771. Blahbatuh : Sebuah kerajaan yg merupaken salah satu kerajaan yg berada di desa Blahbatuh, Gianyar yg dipimpin oleh I Gusti Ngurah Jelantik dari kerajaan Gelgel
  772. Blangmangat: kerajaan di bawah Kesultanan Aceh.
  773. Blangme, Blang Meh: kerajaan di bawah Kesultanan Aceh.
  774. Blang Pedir, Blangpidie: kerajaan di bawah Kesultanan Aceh.
  775. Blayu: kerajaan di Bali yg terletak di kecamatan Marga, Tabanan.
  776. Bluek: kerajaan di bawah Kesultanan Aceh.
  777. Boalemo: kerajaan di Sulawesi Utara, ditundukkan Belanda pada 1889.
  778. Bobasan: kerajaan di bawah Kesultanan Aceh.
  779. Boga Sukudua: kerajaan di daerah Sumatera Timur.
  780. Bohorok: kerajaan seluas 19. 92 km² Sumatera Timur.
  781. Bokai: satu dari 19 kerajaan di kepulauan Rote. Didirikan 1756.
  782. Bolaang Itang: negara kota di Sulawesi Utara, bersatu dengan Kaidipang tahun 1912 menjadi Kaidipang Besar.

Kerajaan Agrabintapura

Format pdf
DR - Kerajaan Agrabintapura. Kerajaan ini terletak di Jawa, Kecamatan Agrabinta, Kab. Cianjur, prov. Jawa Barat.

Kabupaten Cianjur 
Kabupaten Cianjur

Provinsi Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat

Sejarah kerajaan Agrabintapura
Kerajaan Agrabintapura adalah monarki yang pernah ada dalam sejarah kerajaan Tatar Pasundan di Nusantara yang didirikan oleh Prabu Swetalimansakti, adik kandung Prabu Dewawarman Raja Salakanagara abad ke 2 masehi. Kerajaan ini sejaman dengan Aki Sugiwanca dari Kerajaan Jampang Manggung yang tak lain adalah adik kandung Aki Tirem leluhur raja-raja Sunda yang pertama kali mendirikan kerajaan Sunda di Pulosari Banten abad ke 2 masehi. Kerajaan ini terletak di Kecamatan Agrabinta, Cianjur Selatan.
Pimpinan Pondok Pesantren Bina Akhlak KH Djalaludin menuturkan, keberadaan kerajaan Agrabintapura diterangkan dalam naskah Wangsakerta tahun 1677 masehi. Kerajaan itu didirikan oleh Prabu Swetalimansakti, adik kandung Prabu Dewawarman Raja Salakanagara abad ke 2 masehi.
The kingdom of Agrabintapura was a kingdom, that once existed on Java, founded by King Swetalimansakti, the younger brother of Prabu Dewawarman King of Salakanagara in the 2nd century. This kingdom was contemporaneous with Aki Sugiwanca from the kingdom of Jampang Manggung. This kingdom is located in District Agrabinta, South Cianjur.
The leader of the Pondok Pesantren Bina Akhlak, KH Djalaludin said, the existence of the kingdom of Agrabintapura is described in the manuscript naskah Wangsakerta in 1677 AD. Kingdom was founded by Prabu Swetalimansakti, the younger brother of Prabu Dewawarman, King of Salakanagara, 2nd century AD.
-Semoga Bermanfaat-

Kerajaan Agang Nionjo

Format pdf
DR - Sebelum adanya Kerajaan Agang Nionjo, disana terdapat beberapa raja-raja kecil yaitu Arung Alekale dan Arung Pangi. Dongeng yang dipercayai yaitu pada satu masa Arung Pangi bersama pengikutnya sedang berburu binatang (Rusa) di daerah pegunungan Pangi. Ketika sampai di suatu hutan dan diatas puncak gunung Jangang-Jangangang baginda mendapati sepasang suami istri. Ketika Arung Pangi bertanya siapakah gerangan kalian?, maka pasangan suami istri tersebut tidak bisa menjawab dan mereka bahkan tidak mengetahui asal usul mereka. Kemudian Arung Pangi mengajak mereka untuk makan bersama, namun dilihatnya kedua orang tersebut tidak memakan nasi melainkan hanya memakan ikan mentah yang dibawakan kembali oleh burung-burung. Aung Pangi terkejut melihat kejadian tersebut dan bertanya tanya apakah mereka adalah taumanurung (orang turun dari langit) atau tau tompo (orang muncul dari pertiwi atau bawah)?. Kemudian Arung Pangi menamakan keduanya 'to sangiang' atau 'taumanurung'. Arung Pangi lantas mengajak keduanya untuk hidup bersama seperti saudara namun to sangiang menjawab bahwa jika dewata menghendaki maka mereka akan memikirkan ajakan Arung Pangi tersebut.
Setelah beberapa waktu berlalu maka Arung Pangi datang kembali untuk menjumpai to sangiang diatas bukit, namun kali ini Arung Pangi mengajak Arung Alekale. Kedua Arung tersebut sekali lagi mengajak to sangiang untuk hidup bersama mereka dan tinggal layaknya saudara. Namun sekali lagi to sangiang menjawab bahwa jika dewata menghendakinya barulah mereka akan memenuhi permintaan Arung Pangi dan Arung Alekale. 
Setelah beberapa tahun berlalu dan to sangiang memiliki 4 orang anak (3 putra dan 1 putri) barulah timbul hasrat to sangiang untuk meninggalkan bukit tersebut dan hidup bersama sebagaimana ajakan Arung Pangi dan Arung Alekale sewaktu dulu. Maka dikawinkanlah putrinya dengan putranya Arung Alekale.
Kemudian to sangiang bersama ketiga putranya menuruni bukit jangang-jangangang dan berkeliling mencari kediaman baru. Sampailah disuatu tempat yang mereka namai 'Rimattampawali'. Disanalah mereka tinggal dan mebuka sawah yang kemudian mereka namai 'la ponrang'.
Tidak lama setelah mereka menetap di tempat barunya, tiba-tiba saja putra sulungnya bertengkar dengan putra nomor duanya. To sangiang menyuruh kedua anaknya yang bertengkar tesebut untuk pergi kesebuah kampung yang bernama 'Soga'. Maka pergilah kedua anak tersebut ke kampung yang disuruh oleh to sangiang dan menetaplah mereka disana. Namun kembali pertengkaran terjadi yang menyebabkan to sangiang begitu kecewa dan pergi meninggalkan tempat tersebut dan mencari tempat tinggal baru.
Hingga suatu saat to sangiang sampai di suatu tempat dimana nampak laut yang mereka namai 'La Poncing' disanalah mereka tinggal dan membuka sawah-sawah baru yang mereka namakan 'La Mangade'. To sangiang kemudian memberikan nama tempat tinggalnya itu 'Agang Nionjo'.
Setelah beberapa lamanya waktu berlalu tak lama kedua anak to sangiang bertengkar kembali. Kemudian to sangiang seperti putus asa dan meminta bantuan Karaeng Segeri untuk menyelesaikan pertengkaran kedua anaknya tersebut. Setelah berjumpa raja Segeri, to sangiang kemudian menyampaikan permintaannya dihadapan raja Segeri maka bergegaslah raja Segeri memenuhi permintaan to sangiang dan mendatangi Agang Nionjo. Setelah pertengkaran tersebut dapat diselesaikan oleh raja Segeri maka to sangiang merasa sangat berhutang budi dengan raja Segeri. Kemudian to sangiang bersama rakyat Agang Nionjo meminta raja Segeri untuk menjadi raja di Agang Nionjo. Dipenuhilah sekali lagi permintaan to sangiang dan raja Segeri menjadi raja di Agang Nionjo setelah dilaksanakan pelantikan oleh to sangiang. Beliau menjadi raja pertama di Agang Nionjo dengan gelar 'Datu GollaE'. Beliau adalah juga kemenakan dari Raja Gowa Tunipalangga, Datu GollaE kemudian mengangkat anak to sangiang sebagai 'Pangara Wampang' dengan gelaran 'Puang Lolo Ujung' yang menjalankan pemerintahan diatas negeri Agang Nionjo dengan atas nama raja.
Datu GollaE berhasil berhasil memajukan Agang Nionjo dibidang pertanian dan perikanan dan dalam waktu sebentar keadaan rakyat Agang Nionjo menjadi makmur. Setelah sepuluh tahun lamanya Datu GollaE menjalankan pemerintahan di Agang Nionjo kemudian beliau wafat dan digantikan oleh anaknya to sangiang yang menjadi Pangara Wampang (Puang Lolo Ujung). Namun setelah tiga tahun memerintah, rakyat Agang Nionjo menderita kelaparan yang sangat hebat dan semua hasil pertanian dan perikanan tidak ada yang berhasil. To sangiang dan keluarganya akhirnya mengasingkan diri ke pegunungan karena merasa dirinya dan keturunannya tidak layak sebagai raja.
Setelah ditinggal oleh to sangiang maka rakyat Agang Nionjo kembali menjumpai raja Segeri 'MatinroE ri Bokokajuru'na' (tidak diketahui namanya). Maka diteruskanlah usaha-usaha yang pernah dibuat oleh pendahulunya yaitu Datu GollaE untuk menjadikan Agang Nionjo sebagai satu negeri yang makmur.  

Diriwayatkan bahwa pada suatu masa Karaeng Agang Nionjo melihat banyak perahu berlayar dimuka kota Agang Nionjo dan beliau segera menyuruh Pabicara Agang Nionjo untuk pergi kelaut dan menanyakan hendak kemana orang ramai tersebut berlayar?.
Bergegaslah Pabicara tersebut kelaut dan memperoleh keterangan bahwa perahu-perahu tersebut adalah rombongan addatuang Sawitto yang berlayar menuju ke kerajaan Gowa. Setelah mengetahui maksud dan tujuan addatuang Sawitto maka karaeng Agang Nionjo segera mencoba menggagalkan usaha addatuang Sawitto untuk memerangi kerajaan Gowa. Diajaklah addatuang Sawitto beserta seluruh rombongannya untuk beristirahat sementara waktu di Agang Nionjo dan mengadakan sabung ayam. Setelah menyetujui ajakan karaeng Agang Nionjo maka berlayarlah addatuang Sawitto beserta rombongan masuk ke muara sungai Cinekko dan mendarat sampai ke kampung-kampung. Setelah mendarat, Pabicara Agang Nionjo bertanya kepada addatuang Sawitto, kapan beliau hendak memulai permainan sabung ayam tersebut?. Namun addatuang Sawitto mengakatan bahwa beliau hanya akan bersabung ayam dengan sombayya Gowa. Mengetahui maksud addatuang Sawitto untuk memerangi sombayya Gowa maka karaeng Agang Nionjo mengirimkan uang sejumlah satu kati dan satu tahil, dua ekor kerbau hitam, empat puluh gantung beras, dan sebuah belubu berisi air. Namun addatuang Sawitto dengan cepat menolak pemberian karaeng Agang Nionjo tersebut. Maka karang Agang Nionjo betul-betul merasa bahwa addatuang Sawitto tidak mau berdamai dengan sombayya Gowa.
Kemudian terjadilah pertempuran antara laskar-laskar karaeng Agang Nionjo dengan addatuang Sawitto. Pertempuran tersebut berlangsung hingga beberapa hari lamanya dengan kekalahan dipihak addatuang Sawitto. Setelah mengalami kekalahan maka addatuang Sawitto beserta rombongan kembali ke negerinya.
Tidak lama kemudian karaeng Agang Nionjo menghadap sombayya Gowa untuk melaporkan pertempuran tersebut. Sombayya Gowa merasa gembira atas hasil yang dicapai oleh karaeng Agang Nionjo dan dimasukkanlah Agang Nionjo dalam kekuasaan kerajaan Gowa.
Pada masa pemerintahan karaeng Agang Nionjo bernama 'Daeng Ngasseng' berdatanglah orang-orang dari Malaka dan Sumatra tinggal diwilayah Agang Nionjo. Setelah daeng Ngasseng wafat maka digantikan oleh 'Torijallo ri Addanenna'.
Sebagaimana pendahulunya, karaeng Agang Nionjo juga suka menghadap sombayya Gowa. Beliau juga gemar menyabung ayam hingga suatu waktu berselisih dengan orang-orang Wajo yang mengakibatkan pertempuran antara orang-orang Wajo dengan orang-orang Agang Nionjo. Pertempuran tersebut akhirnya dimenangkan oleh orang-orang Agang Nionjo dan orang-orang Wajo kembali ke negerinya setelah membayar denda sepuluh kati emas kepada karaeng Agang Nionjo.
Karaeng Torijallo mempunyai beberapa istri di beberapa negeri dan anak-anaknya tersebar di Mandar, Sawitto, Soppeng, Barru, Labbakang, Bulo-bulo, dll. Salah seorang saudaranya diangkat menjadi raja di Barru. Karaeng Torijallo wafat ditusuk oleh orang gila dan beliau diberi gelar 'Torijallo ri Addanenna'.
Setelah wafat beliau digantikan oleh 'Daeng Sinjai' (tidak diketahui nama aslinya). Karaeng ini dikenal suka berburu, jujur, pintar, dan suka bermusyawarah dengan pembesar-pembesar kerajaannya. Agang Nionjo semakin bertambah makmur rakyatnya dibawah kepemimpinan daeng Sinjai.
Setelah daeng Sinjai wafat maka beliau digantikan oleh 'Tunaburu Linenna' (yang rusak tangannya). Beliau juga tidak diketahui nama aslinya, beliau digelar demikian karena rusak tangannya akibat dipatuk burung enggang.
Diriwayatkan bahwa pada suatu masa ada seorang putra dari pajung Luwu (Raja Luwu) mati tenggelam dilaut sewaktu menyeberang ditanjung Ujung Lampa (antara Selayar dengan Bira). Jenazah putra raja Luwu itu berhasil diambil oleh raja Tanete (sebuah kerajaan kecil di Selayar). Opu Tanete (raja Tanete) membawa jenazah tersebut dalam peti kehadapan raja Gowa. Sewaktu tiba di Gowa yang kebetulan juga ada karaeng Agang Nionjo. Maka raja Gowa meminta karaeng Agang Nionjo untuk mengawal Opu Tanete untuk menghantar jenazah putra pajung Luwu tersebut kembali ke negerinya. Untuk memperingati peristiwa tersebut dan mempererat hubungan antara Tanete (Selayar) dengan Agang Nionjo, maka mulai pada waktu itu Agang Nionjo dirubah namanya menjadi Tanete, senama dengan Tanete di Selayar itu. 


Diriwayatkan selanjutnya, bahwa pada masa pemerintahan Daeng Sinjai, ada seorang raja perempuan (tidak diketahui namanya) yang berasal dari Johor (Malaya) datang dan tinggal di Tanete (Agang Nionjo) didekat muara sungai.
Ia datang dengan usungan kerajaan yang disebut 'Panca'. Oleh sebab itu maka tempat dimana raja perempuan itu berdiam disebut 'Pancana'. Tempat itu menjadi kerajaan tersendiri dalam lingkungan kerajaan Tanete. Raja perempuan itu meninggalkan Johor karena berselisih dengan saudaranya yang menjadi raja disana.
Setelah Daeng Sinjai wafat, maka beliau digantikan oleh 'Petta TosugiE' (raja yang kaya), tidak diketahui nama aslinya. Beliau digelar juga 'Petta lase-laseE' (raja yang suka mengebiri). Digelar demikian, karena ia mempunyai banyak istri dan juga perempuan peliharaan dan setiap laki-laki yang ditugaskan menjaga istri dan perempuan-perempuan peliharaannya itu harus dikebiri untuk mencegah terjadinya perhubungan seks.
Semasa pemerintahannya, Tanete tetap makmur seperti yang lalu-lalu, bahkan lebih banyak lagi orang-orang datang untuk berdagang dan tinggal disana. Pada waktu raja Tallo dan raja Gowa mulai masuk Islam pada awal abad ke XVII, raja Tanete tersebut segera juga masuk Islam. Beliau memperistri raja perempuan yang dari Johor itu dan mengangkatnya menjadi raja di Lipukasi yang masuk lingkungan kerajaan Tanete.
Setelah Petta TosguiE wafat, maka beliau digantikan oleh 'Petta MatinroE ri Bliana'(tidak diketahui nama aslinya). Pada masanya itulah 'La Tenritatta Toapatunru Arung Palakka' melarikan diri masuk ke Tanete. Waktu itu La Tenritatta Arung Palakka dikejar oleh laskar Gowa karena beliau memberontak terhadap kerajaan Gowa. Dengan secara rahasia dan licin raja Tanete dapat berhasil meloloskan La Tenritatta Arung Palakka dari daerah Tanete.
Setelah Petta MatintoE ri Buliana mengundurkan diri dari takhta karena sudah terlalu lanjut usianya, maka beliau digantikan oleh putranya yang bernama 'Daeng Mattulu'. Raja ini tidak suka datang menghadap raja Gowa, bahkan beliau bersimpati kepada La Tenritatta Arung Palakka.
Daeng Mattulu mengundurkan diri dari pemerintahan dan beliau digantikan oleh adiknya yang bernama 'La Mappajanei Daeng Matajang'. beliau kawin dengan We Tenriabi Datu Mario, saudara kandung dari La Tenritatta Arung Palakka. Istri itu kemudian lazim disebut MatinroE ri Bolasadana.
Sewaktu raja Gowa Sultan Hasanuddin kalah dalam peperangan melawan Belanda dan Arung Palakka pada tahun 1667, raja Tanete tersebut turut juga menandatangani perjanjian Bongaya tanggal 18 November 1667, sebagai pengakuan persahabatan dengan kompeni Belanda. Dari perkawinan raja Tanete 'La Mappajanei Daeng Matajang', lahir seorang putri yang bernama 'We Pattekkana Daeng Tunisanga'.
Setelah La Mapapjenai wafat, maka putrinya tersebut diangkat oleh rakyat Tanete menjadi raja (datu) di Tanete. Raja We Pattekkana kawin dengan Pajung Luwu yang bernama 'To Palaguna Sultan Muhammad Muhiddin MatinroE ri Langkanana'. Dari perkawinan itu lahirlah beberapa anak diantaranya putri yang bernama 'Batara Tungke' (kemudian menjadi Pajung di Luwu dengan gelar 'Sulatanah Fatimah'). Putri ini kemudian diperistrikan oleh sepupunya yang bernama La Tumpangnega Opu Canning, dari perkawinannya lahirlah seorang putra yang bernama 'La Tenrioddang Sultan Pakhruddin' menjadi raja di Tanete. 'We Tenrileleang' tersebut kawin untuk pertama kalinya dengan 'La Mappaselli Arung Patojo'. Dari perkawinan tersebut lahirlah seorang putra yang bernama 'La Mappajanci Daeng Massunro (kemudian menjadi Datu di Soppeng) dan seorang putri yang bernama 'We Tanriabeng Datu Patojo (Datu Wotu), yang kawin dengan 'Pallawagau Arung Enneng' di Wajo. Setelah La Mappaselli Arung Patojo wafat, karena dibunuh oleh iparnya yaitu 'La Tenrioddang Sultan Yusuf Pakhruddin' oleh sesuatu perselisihan, maka beliau digantikan oleh putrinya yaitu 'We Tenrileleang' menjadi Pajung di Luwu.
Dari perkawinan We Tentileleang dengan La Mallarangeng tersebut maka lahirlah beberapa anak diantaranya 'La Maddussila Towapangewa' dan 'La Tenrisessu Arung Pancana'. Pada masa We Tenrileleang menjadi Pajung di Luwu, La Tenrisessu Arung Pancana menjadi Opu Canning. Pada suatu masa La Tenrisessu Arung Pancana berselisih dengan pembesar-pembesar kerajaan Luwu (hadat Luwu), sehingga Arung Pancana terpaksa meninggalkan Luwu dan pergi ke Wajo dan Soppeng.
Akibat dari peristiwa itu maka ibundanya yakni Pajung Luwu 'We Tenrileleang' turun tahta dan pergi ke tanah Bugis. Kemudian beliau kembali menjadi kembali menjadi pajung di Luwu, akan tetapi tidak lama dan beliau kembali lagi ke Tanete. Sementara itu La Tenrioddang Sultan Pakhruddin mengundurkan diri dari tahta kerajaan Tanete, dan beliau digantikan oleh saudaranya yaitu 'We Tenrileleang (bekas pajung di Luwu)' menjadi raja di Tanete.
Tidak lama kemudian beliau mengundurkan diri dari pemerintahan di Tanete untuk digantikan oleh putranya yang bernama 'La Maddusila Towapangewa' menjadi raja di Tanete. Entah berapa lama beliau menduduki tahta kerajaan Tanete, beliau berselisih paham dengan saudaranya yaitu 'La Tenrisessu Arung Pancana'. Dalam peristiwa itu terjadi pemberontakan orang-orang Cina di Jawa (1741-1745) terhadap kompeni Belanda. Kompeni meminta bantuan dari raja Tanete We Tenrileleang untuk menumpas pemberontakan itu di Jakarta dan Semarang. We Tenrileleang mengirimkan saudaranya yang bernama La Tenrioddang Sultan Pakhruddin dan putranya yang bernama La Tenrisessu Arung Pancana ke Jawa untuk membantu kompeni Belanda menumpas pemberontakan orang-orang Cina disana. La Tenrioddang bersama kemenakannya dapat menunjukkan keberaniannya dalam pertempuran melawan orang-orang Cina, pemberontakan tersebut dapat segera ditumpas.
Adapun La Tenrioddang Sultan Pakhruddin terkenal suka sekali berperang. Beliau pernah juga diangkat oleh Hadat Soppeng menjadi raja (datu) di Soppeng. Beliau pernah mengadakan kudeta terhadap raja perempuan yang bernama 'Bataritoja Siti Zaenab Daeng Talanga MatinroE ri Tippuluna' dan juga berperang dengan raja Bone yaitu 'La Temmasonge MatinroE ri Malimongeng'. Terakhir La Tenridoddang Sultan Pakhruddin berperang dengan Arung Nepo (Pare-Pare), dalam peperangan tersebut beliau tewas, sehingga digelari 'MatinroE ri Musu'na' (yang wafat dalam peperangan)

-Semoga Bermanfaat-