Thursday 11 August 2016

Tempat Wisata di Pulau Sumatera -2-

DR

Tempat Wisata di Sumatera Utara

Kota Medan 
1. Istana Maimun



Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Pembangunan istana selesai pada 25 Agustus 1888 M, di masa kekuasaan Sultan Makmun al-Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Makmun adalah putra sulung Sultan Mahmud Perkasa Alam, pendiri kota Medan. Sejak tahun 1946, Istana ini dihuni oleh para ahli waris Kesultanan Deli. Lokasi Istana ini terletak di jalan Brigadir Jenderal Katamso, kelurahan Sukaraja, kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara.


2. Mesjid Raya Medan




Masjid Raya Medan atau Masjid Raya Al Mashun merupakan sebuah masjid yang terletak di Medan, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Pada awal pendiriannya, masjid ini menyatu dengan kompleks istana. Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat. Masjid Raya Medan ini merupakan saksi sejarah kehebatan Suku Melayu sang pemilik dari Kesultanan Deli (Kota Medan).


3. Rumah Tjong A Fie

 


Tjong A Fie (Guangdong, 1860-Medan, 1921) adalah seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatera, Indonesia. Tjong A Fie membangun bisnis besar yang memiliki lebih dari 10.000 orang karyawan. Karena kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat dengan para kaum terpandang di Medan, di antaranya Sultan Deli, Makmun Al Rasjid serta pejabat-pejabat kolonial Belanda. Pada tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai "Kapitan Tionghoa" (Majoor der Chineezen) untuk memimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan kakaknya, Tjong Yong Hian. Sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, Tjong A Fie sangat dihormati dan disegani, karena ia menguasai bidang ekonomi dan politik. Kerajaan bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank dan perusahaan kereta api. Lokasi Rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan). 


4. Gedung Balai Kota Lama



Gedung Balai Kota Lama Medan adalah bangunan kolonial yang terletak di Jalan Balai Kota, Medan, Sumatera Utara. Gedung ini dibangun pada masa Hindia Belanda tahun 1908 oleh Hulswit & Fermont dan direnovasi tahun 1923 oleh Eduard Cuypers (sepupu Pierre Cuypers), arsitek bangunan kolonial ternama lainnya di Hindia Belanda. Gedung Balai Kota merupakan kilometer nol di Medan. Gedung ini awalnya dibangun untuk De Javasche Bank (sekarang Bank Indonesia), lalu dibeli oleh pemerintah kota Medan. Loncengnya disumbangkan oleh Rumah Tjong A Fie pada tahun 1913. Gedung Balai Kota bersebelahan dengan kompleks hotel dan perkantoran Grand Aston City Hall Medan.


5. Menara Air (ikon kota Medan)


  


Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan. Keberadaan menara ini dapat dikatakan sangat vital bagi masyarakat kota Medan. Bangunan ini didirikan pada tahun 1908, oleh pemerintah Belanda, sebagai tempat penampungan air bagi masyarakat Medan. Namun tidak semua masyarakat medan dapat memanfaatkan menara air tersebut, hanya golongan menengah ke atas saja yang diperkenankan memanfaatkan menara air tersebut sebagai sumber penghasil air untuk kebutuhan sehari-hari. Masyarakat golongan menengah kebawah masih menggunakan sumur-sumur untuk memenuhi kebutuhan air mereka sehari-hari.
Selain sebagai pemasok air bagi warga sekitar, menara ini juga sebagai Landmark kota medan di zamannya. Pembangunan menara ini juga tidak lepas dari pembangunan perusahaan air milik pemerintah kolonial Belanda, dengan nama NV. Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih, yang berpusat di Amsterdam, Belanda. Mungkin sekarang ini anda sering mendengar istilah “ air ledeng” dan “air bersih”, kedua istilah diatas memang berasal dari bahasa belanda, leiding dan ajer beresih. Karena saking lamanya zaman penjajahan belanda, bahasa yang digunakan masyarakat menjadi campur dengan bahasa Belanda. Bahkan sampai sekarang, istilah tersebut sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Menara Air Tirtanadi berlokasi di persimpangan Jl. Sisingamangaraja 1.

6. Titi Gantung (sebuah jembatan di atas rel kereta api)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsYtnaEA7gOSQ2WPof1pgRpAMFLi3kDjVoRbxs4je3k1H_JOySV-8opw3vJ4AYhCjv90q7DikpxAEAyUMXvImSPVkaDy3v3ocC41NjAdUlDI6vwIrkW6BpdaCjJwHwFk9E9hDfm2N3PY_h/s1600/Titi+Gantung.JPG


Titi Gantung merupakan sebuah jembatan kecil yang menghubungkan antara jalan Pulau Pinang dengan Lapangan Merdeka. Jembatan ini berada di atas stasiun besar Kereta Api Medan, namun proses berdirinya mengandung sejarah penting hingga kota yang memiliki yel-yel Horas ini menjadi lebih modern. Jembatan gantung ini dibangun pada tahun 1880 yaitu ketika dibukanya perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij. Pada jaman itu, perusahaan ini merupakan perusahaan Kereta Api pertama yang di bangun di Pulau Sumatera. Perkembangan sejarah modernisasi kota Medan ibukota Sumatera Utara sangat dipengaruhi oleh jembatan ini, karena kala itu beratus tahun lalu kereta api telah digunakan sebagai alat angkut untuk hasil kebun. Sejak adanya kereta api ini, Medan secara bertahap mengalami perkembangan yang sangat pesat. Nah inilah sebabnya mengapa adanya kereta api ini menjadi sangat penting untuk perkembangan kota Medan. Dari sini mulai bermunculan gedung bersejarah lain hingga akhirnya menjadikan kawasan Kesawan menjadi ramai dan mereka melewati jembatan ini untuk akses menuju kota.
Jika Anda melewati jembatan ini, maka akan terlihat berbagai bentuk bangunan kota yang beraneka ragam yang menghiasi hiruk pikuk kota. Tentu Anda bisa bayangkan bagaimana indahnya kota Medan di malam hari jika dilihat dari jembatan ini. Setelah dibangunnya Titi Gantung ini, menyusul bangunan bersejarah seperti kantor pos besar, Balai Kota, dan juga perusahaan London Sumatera atau Lonsum yang hingga saat ini masih beroperasi. Semua bangunan ini juga bisa dilihat dari atas Titi Gantung


7. Gedung London Sumatera


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7KTSpJhr2Gapya0i53Fc_5qMfQoBQovo90yQF-GtU_UOKXLIoAdAm4t6OHz0qwP3XT-c4DYkZf0FXKoXuHKH5qTWWHat9gY__wtunR2nSslDHZS8dA3JTGzlrujuBjZXErB2ThBPmTGPS/s1600/lonsum.jpg


Gedung London Sumatera atau Lonsum dibangun pada tahun 1906 bersamaan dengan lahirnya Ratu Juliana, Royal Dutch family. Gedung Lonsum ini dibangun oleh pemilik perusahaan di inggris yaitu H & C (Harrisons & Crosfield company). Pendiri dari perusahaan Harrisons & Crosfield(H&C) sendiri adalah Daniel Harrison, Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi. Fungsi Gedung London Sumatera adalah sebagai kantor perdagangan dan perkebunan. Setelah gedung ini dijual kepada pemerintah Belanda, namanya diubah sesuai nama puteri Belanda menjadi Juliana Building. Gedung Lonsum dibangun dengan Lima Lantai dan secara keseluruhan gedung ini berwarna putih.  Bentuk Gedung Lonsum bergaya dan mirip rumah-rumah di London pada abad 18-19. Model arsitekturnya pun dipengaruhi gaya Eropa seperti yang terlihat pada bentuk jendela di sisi kiri dan sisi kanan. Sementara gaya arsitektur kolonial Belanda terlihat dari bentuk jendela panjang dan lebar plus tiang-tiang tangga besar di depan pintu masuk. Lokasinya berada di Jalan Ahmad Yani atau lebih akrab dikatakan Kesawan.


8. Kantor Pos Kota Medan

 


Kantor Pos Medan adalah salah satu bangunan bersejarah yang hingga kini masih berdiri kokoh di Kota Medan. Letaknya yang berhadapan dengan Lapangan Merdeka, tidak jauh juga dari Merdeka Walk membuat bangunan ini menjadi objek wisata bersejarah yang ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal. Gaya arsitektur Belanda yang masih kental, mirip dengan gaya arsitektur Titi Gantung di dekat stasiun, dan memang dipertahankan hingga sekarang. Sampai saat ini, bangunan ini menjadi bangunan vital bagi masyarakat Medan. Fungsi bangunannya dari dulu hingga sekarang tetap sama, yaitu untuk mengirim surat dan fungsi lainnya. Kantor Pos Medan berdiri tahun 1911, yang diarsiteki oleh salah seorang arsitek Belanda Snuyf. Bangunan ini memiliki luas 1200 meter persegi, dengan tinggi mencapai 20 meter. Kantor pos ini setiap harinya ramai dengan lalu lalang petugas kantor pos dan hilir mudik masyarakat Medan yang berkepentingan mengirim surat atau giro.


Kabupaten Pakpak Bharat


1. Air Terjun Lae Une



Air Terjun Lae Une. Berada di Kecupak, sekitar 7 Km dari Kota Salak ibu kota Kabupaten Pakpak Bharat. Jika suatu hari anda berkunjung ke Salak, jangan lupa untuk singgah ke tempat ini. Air terjun ini cukup terkenal sebagai objek wisata lokal di Kabupaten Pakpak Bharat. Kabupaten Pakpak Bharat mulai membenahi pembangunan objek wisata air terjun lae une. Saat ini jalan menuju lokasi telah dibangun, kendaraan roda dua dan empat telah bisa masuk sampai ke tepian sungai. Selain itu pondok-pondok sederhana tempat beristirahat santai sambil menikmati pemandangan Lae Une telah dibangun. Masih sederhana tapi cukup menyenangkan. 


2. Air Terjun Simbilulu

 


Air Terjun Simbilulu memiliki ketinggian + 40 m dengan kedalaman kolamnya + 5 m dan luasnya 60 m2. Air terjun ini memiliki 2 terjunan air yang berdampinga dari satu sumber sungai. Tempat wisata ini berada di Kecamatan Tinada kabupaten Pakpak Bharat. Ketika Anda sampai ke tempat ini, maka keindahan akan air terjunnya akan membuat Anda takjub dan juga merasa kecil di depan air terjun yang berketinggian 40 meter dan memiliki kedalaman 5 meter ini. Indahnya pelangi diatas air terjun ini bisa Anda nikmati setiap saat dengan puas jika Anda berada di sana pada siang hari. Selain pemuda-pemudi yang berpasangan dan bergerombol-gerombol, banyak juga rombongan keluarga yang turut menikmati indahnya alam Air Terjun Simbilulu. Pada hari-hari biasa, tempat ini juga tetap ramai, apalagi ketika hari-hari besar seperti tahun baru, dan juga pada tanggal merah.

3. Air Terjun Lae Singgabit

 
Air Terjun Lae Singgabit merupakan tempat wisata yang sangat cocok untuk Anda yang memiliki jiwa petualang. Karena medan untuk menuju tempat ini sangat sulit sehingga bagi Anda yang memiliki jiwa pecinta alam akan sangat terpuaskan ketika sampai di tempat ini. Panorama alam yang benar-benar eksotis ini akan membuat Anda ternganga ketika melihatnya dari dekat. Terdapat satu air terjun yang lumayan besar dan dua air terjun kecil yang akan menyambut Anda ketika sampai ditempat lokasi. Air terjun nan menawan ini terletak di Dusun Kuta Delleng, Desa Mahala, Kecamatan Tinaha, Pakpak Bharat. Obyek wisata ini hanya cocok untuk Anda yang memiliki stamina dan fisik yang kuat, sehingga untuk mencapai tempat ini, sebaiknya siapkan stamina yang vit. Keindahan air terjun yang masih alami ini akan membuat Anda terpuaskan setelah melalui medan yang sulit. Sebagai tips, sebaiknya Anda tidak lupa untuk membawa bekal makanan dan juga minuman jika tidak ingin kehausan dan kelaparan.
4. Mbue Deng Sideban

objek wisata mbue deng sideban

Mbue dieng sindeban. Mbue dieng sindeban ini merupakan objek wisata yang sering juga di kunjungi oleh para pengunjung, khususnya masyarakat yang tinggal di kota medan. Biasanya objek wisata yang satu ini mulai ramai di kunjungi pada saat libur tiba. Apabila musim libur sudah tiba, objek wisata ini banyak di kunnjungi. Dengan menawarkan keindahan panorama alam yang indah dan juga alami, maka tidak heran jika lokasi yang satu ini banyak dipilih untuk tujuan wisata untuk melepas penat. Mengunjungi mbue dieng sindeban ini memang sangat tepat untuk anda yang mempunyai aktivitas yang padat. Dengan mengunjungi objek wisata ini, maka sudah di jamin, rasa penat dan stress pun hilang. Dengan memandangi keindahan alam, akan membuat hati tenang, apalagi di tambah dengan kondisi lokasi yang sangat tenang dan juga sejuk

Kabupaten Deli Serdang 


1. Green Hill City


http://panduanwisata.id/files/2012/07/9.jpg


Green hill city merupakan salah satu kawasan perumahan elit di Sibolangit. Kawasan perumahan tersebut didirikan oleh Mutiara Group, yang membuat konsep perumahan yang sejuk, hijau dan alami. Tak hanya itu, kawasan perumahan tersebut juga dilengkapi dengan sebuah taman hiburan mirip dufan yang ada di Jakarta. Taman hiburan tersebut adalah Green Hill Park, mirip dengan nama perumahannya. Green hill city terletak di Kecamata Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dapat ditempuh kurang lebih satu jam dari kota Medan. Green Hill City pertama kali diluncurkan pada 19 Juni 2011. Yang menarik perhatian pengunjung adalah taman bermainnya. Arena bermain ini sangat diminati banyak masyarakat sekitar, bahkan turis luar negeri. Saat baru dibuka, arena bermain ini sudah ramai pengunjung. 

  
2. Sungai Sembahe


http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bumi-perkemahan-sibolangit-berastagi-sumut_20150610_184106.jpg


Sungai Sembahe, merupakan sungai yang terletak di Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara dan dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor dari Medan menuju Berastagi. Desa ini menjadi sebuah desa wisata karena ditengahnya mengalir sungai Lau Biang yang berhulu dari Pegunungan Bukit barisan di kabupaten karo dan sekitarnya sehingga desa ini menjadi objek wisata alam yang banyak dikunjung semua orang. Alam Sembahe ini hampir sama dengan kebanyakkan sungai lain yang pernah dilihat namun karena letaknya di daerah pegunungan inilah yang membuat daya tarik tersendiri oleh pengunjung. Jika para wisatawan ingin berwisata ke tempat ini, para wisatawan akan merasakan kesejukan dan deinginnya air di Pemandian Alam Sembahe tersebut. Aliran sungai ini tidak terlalu besar, dengan bebatuan yang menghiasi sungai ini, air sungai ini sangat jernih sehingga para pengunjung dapat berendap sepuasnya di sungai ini. Untuk sampai ke pemandian Alam sembahe ini tidaklah sulit karena, berada dipinggir jalan lintas medan-berastagi, dan hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan dari medan agar nyampai ke lokasi.


3. Air Terjun Dua Warna

http://medanxpress.com/wp-content/uploads/2016/05/air-terjun-2-warna.-downloaded-with-1stBrowser.jpg

Air Terjun Dua Warna terletak di Kecamatan Sibolangit, Sumatera Utara. Airnya berasal dari Gunung Sibayak. Ketinggian Air Terjun Dua Warna berada pada 1270 meter dpl. Kenapa dikatakan Air Terjun Dua Warna? Jawabannya adalah karena air terjun indah ini memang memiliki dua gradasi warna yang berbeda. Air yang tertampung dari pancurannya di bawah berwarna putih keabu-abuan sementara air terjun yang tumpah riuh dari atas berwarna biru muda. Anda akan semakin terkagum-kagum sebab di lokasi Air terjun Dua Warna, tidak hanya terdapat satu air terjun saja, melainkan tiga. Sungguh luar biasa keajaiban Sang Pencipta! Wisatawan dari ras Tionghoa juga kerap menyambangi tempat ini. Mereka meyakini bahwa Air Terjun Dua Warna akan memberi keberuntungan bagi mereka. Secara ilmiah, perbedaan warna ini disebabkan oleh airnya yang mengandung fosfor dan belerang. Dengan demikian, saat Anda tengah bermain-main di sini, Anda tidak diperkenankan untuk meminum airnya. Selain warna, suhu air terjun ini pun sangat unik. Suhu dingin pada air yang berwarna biru, dan suhu hangat pada air berwarna putih keabu-abuan. Selain menghabiskan waktu bermain-main dengan percikan air, Anda juga dapat melakukan aktivitas lainnya sembari tetap menikmati pesona alam air terjun, seperti berenang dan bersantai menghangatkan tubuh sambil menyalakan api unggun. Momen abadi ini ini juga dapat Anda bingkai dalam foto-foto sebagai dokumentasi liburan Anda.

-Semoga Bermanfaat-